Kiai Murid Kapten TNI Tatang Ditembak Rampok, Peristiwa Aneh Terjadi
- VIVA Militer/Istimewa
VIVA – Perjalanan prajurit militer Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kapten Inf Tatang Taryono untuk menguasai tingkatan ilmu beladiri kebatinan Laduni tak segampang yang dibayangkan. Karena memang ini merupakan ilmu putih tingkat tinggi yang pernah dikuasai Walisongo, Sunan Kalijaga dalam syiar Islam dahulu kala.
Namun, akan terasa mudah jika dilakukan dengan sungguh-sungguh dan niat tulus hanya kepada Allah SWT. "Karena ini adalah ilmu ketauhidan. Ilmu yang benar-benar berasal dari Allah SWT semata," kata Kapten Tatang dalam perbincangan khusus dengan VIVA Militer.
Bertahun-tahun lamanya pemegang tongkat Komandan Komando Rayon Militer (Koramil) 2115/Kemang dari Kodim 0621/Kabupaten Bogor, Kodam III/Siliwangi tersebut, mendalami satu persatu tingkatan dalam Ilmu Laduni hingga sampai pada tingkatan ke 99.
Sepanjang perjalanan itupula ribuan orang telah bergabung dan menjadi murid Kapten Inf Tatang. Sudah lebih dari sepuluh ribu murid yang berguru Ilmu Laduni kepadanya.
"Albaathin Alwaliyy berdiri 19 Agustus 2019, dan sudah ada dua belas ribu murid saya. Dan banyak cabang sampai ke Malaysia," kata Kapten Tatang.
Menurut Kapten Tatang, muridnya berasal dari berbagai kalangan. Dari mulai masyarakat biasa, prajurit-prajurit TNI, polisi sampai pengusaha dan tokoh-tokoh agama.
Salah satu tokoh agama yang berguru Ilmu Laduni kepada Kapten Tatang ialah Kiai Zen. Beliau merupakan pengasuh sebuah pondok pesantren di Lampung. "Sekarang Kiai Zen pimpinan cabang Albaathin Alwaliyy Lampung," kata beliau.
Nah, ternyata Kiai Zen itu memiliki pengalaman yang benar-benar sulit dijangkau dengan akal tentang Ilmu Laduni yang dia pelajari dari Kapten Tatang.
Kapten Tatang bercerita, jadi ketika sudah menguasai Ilmu Laduni, suatu hari Kiai Zen bepergian ke wilayah Jakarta. Di tengah perjalanan, tiba-tiba dia mendapatkan musibah. Dia diserang rampok jalanan alias begal.
"Murid dari Lampung dibegal di Jakarta, dia dibegal sama 4 orang dengan dua motor berboncengan," kata Kapten Tatang.
Rampoknya sangat beringas, sebab salah satu dari mereka langsung menyerang. Tapi, hanya dalam hitungan detik berbekal Ilmu Laduni dari Kapten Tatang, Kiai Zen dengan mudah melumpuhkan penyerang itu. "Yang satu menyerang dirapatkan langsung kaku kayak patung," ujar Kapten Tatang.
Melihat rekannya tak berdaya, rampok lainnya langsung mengeluarkan pistol dan mengarahkan moncong ke dada Kiai Zen. Dan Dorr.., terdengar suara letusan dari pistol itu. Tapi sebuah peristiwa aneh bin ajaib terjadi.
"Mungkin yang satu lagi langsung tembak pakai pistol. Murid saya kaget pada waktu itu 'Wah mungkin nyawa saya sampai di sini', tapi meledak pistol itu, kena dadanya tapi enggak apa-apa, yang begalnya pun kaget, murid saya pun kaget, sama-sama kaget," kata Kapten Tatang menceritakan.
Dalam keterkejutannya rampok itu langsung menarik rekannya yang sudah kaku akibat terhantam Ilmu Laduni. Dan mereka tancap gas meninggal korban yang masih terpana dengan apa yang baru saja dialaminya.
Kapten Tatang menuturkan, yang menjadi masalah berikut ialah. Salah satu rampok itu kemungkinan tewas. Sebab, saat dibawa kabur temannya, tubuh rampok itu masih terkunci. Karena belum sampat disembuhkan lagi oleh Kiai Zen.
"Kalau enggak disembuhkan mati. 3 hari 3 malam enggak bisa makan minum. Hilang begitu saja," kata Kapten Tatang.
Memang ada saja orang yang tak percaya dengan hal-hal aneh yang disebabkan oleh Ilmu Laduni yang dikuasai Guru Besar Perguruan Beladiri Kebatinan Albaathin Alwaliyy. Bagi Kapten Inf Tatang itu masalah biasa. Karena memang Ilmu Laduni tidak bisa dilihat oleh akal.
"Orang mungkin ada yang enggak percaya, kita enggak memaksa untuk percaya. Yang penting murid-muridlah yang sudah membuktikan. Mau percaya mau enggak ya terserah, itu haknya masing-masing, karena ilmu ini adalah ilmu ketauhidan, enggak bisa dilihat oleh akal, rasa sakit pun tidak akan kelihatan, hanya dengan ilmu," katanya.
Perlu diketahui, ilmu beladiri kebatinan yang dikuasai Kapten Tatang memang jauh berbeda dengan seni beladiri lainnya. Sebab, dalam peragaannya, penguasa ilmu ini tak perlu harus terlibat benturan fisik dengan orang yang akan mencelakainya atau orang yang hendak berniat jahat.
Jadi, orang yang berniat jahat dan berbuat zalim yang melakukan penyerangan secara fisik kepada pemilik ilmu ini, secara tak terduga akan takluk dan tumbang dalam hitungan detik, dan dalam posisi jarak jauh. Si penyerangah akan tumbang sebelum serangannya mengenai tubuh pemilik Ilmu Laduni.
Kapten Tatang sendiri pernah memperagakan Ilmu Laduni di pedepokan yang dipimpinnya. Jangankan cuma satu dua orang jahat, 10 orang jahat yang menyerangnya akan terkapar dan berteriak-teriak kesakitan dalam sekali gerakan tangan dari jarak jauh.
Dampak yang dialami para penyerang cukup menakutkan, orang jahat yang terkena hantaman Ilmu Laduni bakal terpental, terkulai lemas hingga kaku seperti patung. Malah ada yang dilanda ketakutan yang luar biasa.
Karena dampak hantaman Ilmu Laduni ini sangat fatal dan berbahaya bagi orang jahat. Maka, pemilik ilmu harus segera menyembuhkannya.
Baca: 10 Orang Terkapar dan Lumpuh Terhantam Ilmu Laduni Kapten TNI Tatang