Prahara Dua Jenderal TNI Pemegang Tahta Adhi Makayasa
- TNI
VIVA – Akhir pekan di awal Maret 2021, ketenteraman rakyat Indonesia kembali terusik dengan kegaduhan yang tercipta dari kisruh di tubuh salah satu partai politik.
Pemicunya adalah digelarnya Kongres Luar Biasa PD yang akhirnya memunculkan nama Jenderal TNI (Purnawirawan) Moeldoko sebagai ketua umum PD.
Puncaknya, senior Moeldoko di Tentara Nasional Indonesia, yaitu Jenderal TNI (HOR) Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY ikut meradang dan menyeret-nyeret prahara politik itu dengan karier militer Moeldoko.
SBY dengan lantang menyatakan penyesalan telah memberikan kepercayaan kepada Jenderal TNI Moeldoko untuk menjabat sebagai Panglima TNI ke 18.
"Hanya mendatangkan malu bagi perwira dan prajurit yang pernah bertugas di jajaran TNI. Termasuk rasa malu dan rasa bersalah saya yang dulu beberapa kali memberikan kepercayaan dan jabatan kepadanya. Saya mohon ampun kehadirat Allah SWT tuhan yang maha kuasa atas kesalahan saya itu," ujar SBY saat itu.
Nah pembaca setia VIVA militer, kali ini Senin 8 Maret 2021, Kita tak akan membahas lebih jauh soal prahara politik Moeldoko dan SBY. Tapi akan fokus pada kehidupan militer kedua tokoh itu sebelum purna tugas.
Perlu diketahui, Jenderal TNI Moeldoko merupakan perwira tinggi TNI Angkatan Darat yang menjadi orang kepercayaan SBY. Moeldoko merupakan Jenderal TNI terakhir yang dilantik SBY sebagai Panglima TNI, sebelum SBY melepaskan jabatan Presiden RI kepada Joko Widodo.
Jika SBY sekarang mengaku menyesal mengangkat juniornya itu menjadi Panglima TNI, tentunya sangat aneh. Sebab Moeldoko merupakan calon tunggal yang dimajukan SBY kepada DPR untuk menggantikan Laksamana TNI Agus Suhartono.
Dan jika dilihat dari rekam jejaknya, karier militer Jenderal TNI Moeldoko benar-benar melesat drastis di era SBY. Saat SBY menjabat Presiden RI pada 2004, Moeldoko masih berpangkat Kolonel. Namun, dalam waktu 10 tahun dia melesat berpangkat jenderal TNI sekaligus Panglima TNI.
Yang menarik dari sosok SBY dan Moeldoko ialah, mereka berdua merupakan prajurit TNI yang sama-sama menjadi lulusan terbaik Akademi Militer dan meraih tahta penghargaan Adhi Makayasa. Tak cuma itu mereka sama-sama menyempurnakan gelar itu dengan memegang tongkat Tri Sakti Wiratama.
SBY meriah gelar Adhi Makayasa-Tri Sakti Wiratama pada 1973, sedangkan Moeldoko meraih Adhi Makayasa-Tri Sakti Wiratama pada tahun 1981.
Memang karier militer Moeldoko lebih moncer dari SBY. Karier tertinggi SBY sebagai prajurit TNI aktif hanya sampai menjabat Kepala Staf Teritorial ABRI dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal TNI. SBY baru menyandang 4 bintang setelah mendapatkan penghargaan jenderal kehormatan alias HOR di era Presiden Megawati Soerkarnoputri.
Sedangkan Moeldoko tak cuma menjabat Panglima TNI, dia juga pernah jadi Kepala Staf TNI AD (KSAD), dan berhasil meraih pangkat Jenderal TNI penuh alias bintang empat.