60 Tahun Kostrad, Pasukan Berani Mati TNI yang Tak Pernah Gagal

VIVA Militer: Anggota Raider Komando Cadangan Stratehis Angkatan Darat (Kostrad)
Sumber :
  • Youtube

VIVA – 60 tahun jelas bukan waktu yang sebentar bagi Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Kostrad), menunaikan tugas menjaga dan mengawal kedaulatan Negara Kesatuan Republilk Indonesia. Di usia yang semakin matang, prajurit TNI dari Kostrad senantiasa siap menjalankan tugas tanah air memanggil.

2.000 Lebih Aparat Gabungan Diterjunkan Kawal Reuni Akbar Persaudaran Alumni 212

Pada Hari Ulang Tahun (HUT) ke-60 Kostrad mengusung tema, Kostrad Profesional, Responsif, Adaptif, Modern dan Berintegritas. Dari tema tersebut bisa terlihat bagaimana komitmen pasukan Kostrad dalam menjalankan tugasnya sebagai salah satu Komando Utama (Kotama) Tempur yang dimilikioleh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD).

Pada 27 Juli 2020 lalu, Letjen TNI Eko Margiyono secara resmi dilantik sebagai Panglima Kostrad (Pangkostrad) ke-41, menggantikan posisi Letjen TNI Besar Harto Karyawan.

Nasdem Tolak Usulan Polri di Bawah TNI atau Kemendagri

Sebagai orang nomor satu di jajaran Kostrad, Eko sadar betul apa yang harus dilakukannya untuk menjadikan prajurit Kostrad menjadi prajurit yang profesional. 

VIVA Militer: Prajurit Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Kostrad)

Photo :
  • Youtube
MK Putuskan KPK Berwenang Selidiki Kasus Korupsi yang Libatkan Oknum Militer, Ini Kata Mabes TNI

Dalam pandangannya, mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) itu menyatakan bahwa profesionalisme prajurit tidak bisa didapat melalui cara yang instan. Melainkan, dibentuk dalam pendidikan dan latihan.

"Sekarang kita tidak bisa membuat semua itu serba instan, semua harus melalui proses. Termasuk di dalam pembentukan prajurit Kostrad juga tidak bisa kita instan mereka harus bisa menjadi profesional," ujar Eko.

"Kita harus didik mereka, kita harus latih mereka dengan sebaik-baiknya," katanya.

Sementara itu, Panglima Divisi Infanteri (Pangdivif) I/Kostrad, Mayjen TNI Tri Yuniarto, mengingatkan agar prajurit Kostrad senantiasa menyadari bahwa semua yang dilakukan adalah untuk kepentingan rakyat.

VIVA Militer: Prajurit Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Kostrad)

Photo :
  • Asia Times

Tri menegaskan, prajurit TNI adalah anak kandung rakyat yang lahir dari rakyat. Selain itu, TNI hadir di tengah-tengah rakyat dan akan senantiasa berjuang untuk melindungi rakyat Indonesia.

"Kita adalah anak kandung rakyat, kita dilahirkan dari rakyat, kita berjuang untuk rakyat, dan kita pasti akan berada di dalam rakyat," ucap Tri.

Berdiri apda 6 Maret 1961 dengan nama Korps Tentara ke-1/Cadangan Umum Angkatan Darat (KORRA/CADUAD), pasukan Kostrad saat itu menjadi inti kekuatan Komando Mandala dalam Operasi Dwikora di Iran Barat. Sejak saat itu pula, pasukan Kostrad selalu terlibat dalam sejumlah operasi militer.

Sepanjang 60 tahun berdirinya, pasukan Kostrad juga senantiasa berhasil dalam menjalankan misinya. Setelah Operasi Dwikora, Kostrad juga terlibat dalam penumpasan kelompok separatis Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII), penumpasan Gerakan 30 September 1965 (G30S/PKI), penumpasan separatis Gerakan Aceh Merdeka (GAM), hingga saat ini penumpasan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya