Jenderal Penghadang Pesawat Asing Melesat Jadi Panglima Operasi TNI
- TNI AU
VIVA – Kabar baik datang dari markas besar militer Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara, seorang pilot pesawat tempur Hawk MK-53 baru saja melesat jabatannya menjadi Panglima Komando Operasi AU I.
Dia adalah Marsekal Pertama TNI Tedi Rizalihadi. Penyandang bintang satu ini telah dilantik Kepala Staf TNI AU (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo untuk menggantikan Mersekal Muda TNI Tri Bowo Budi.
Berdasarkan keterangan resmi Koopasau I, dilansir VIVA Militer, Rabu 3 Maret 2021, serah terima jabatan dilaksanakan di Gedung Audiotorium Denma Markas Besar TNI AU di Jakarta.
Marsma Tedi sebelumnya menjabat sebagai Kepala Staf Koosau I. Sebelumnya lagi dia menjabat Panglima Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional (Pangkosekhanudnas) II Makassar dan Komandan Detasemen Markas Mabes TNI AU. Beliau juga pernah menjabat sebagai Komandan Pangkalan Udara (Lanud) Supadio, Kalimantan barat.
Ketika menjabat Danlanud Supadio pada 2014 hingga 2015, beliau menjadi sorotan karena melakukan penghadangan terhadap pesawat asing yang menerobos masuk wilayah udara kedaulatan NKRI.
Pesawat asing berjenis Beechcraft VHF FK registrasi Singapura dihadang dengan mengerahkan dua pesawat tempur Sukhoi Su-27/30MKI Flankers di atas perairan Laut China Selatan.
Perlu diketahui, lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) 1991 ini memiliki segudang rekam jejak yang hebat. Dia merupakan pemilik 1000 jam terbang pesawat tempur TNI Hawk MK-53. Dan luar biasanya, dia mampu meraih 1000 jam terbang dalam waktu dua tahun.
1000 jam terbang dengan pesawat tempur Hawk MK-53 diraihnya ketika masih berpangkat Letnan Kolonel dan menjabat sebagai Komandan Skadron Udara 15. Skadron yang bermarkas di Pangkalan Udara Iswadyudi ini merupakan satuan tempur yang berada di bawah Wing Tempur 300.
Baca: 24 Jam Lenyap Ditelan Badai, 2 Pria Ditemukan Prajurit TNI Hidup-hidup