2 Teman Gobel Jadi Mayat, Pak Guru Cs Diburu Pasukan Khusus TNI
- TNI
VIVA – Perburuan terhadap kelompok bersenjata antek ISIS, Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang digelar militer Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, membuahkan hasil.
Hanya dalam kurun waktu tiga bulan prajurit TNI dari Pasukan Satuan Tugas Komando Operasi Khusus (Koopsus) yang tergabung dalam Operasi Madago Raya 2021, berhasil melumpuhkan dua dari 11 anggota MIT yang sudah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
Adalah pada 1 Maret 2021, Koopsus TNI terlibat bentrok senjata dengan kelompok pimpinan Ali Kalora itu. Baku tembak pecah pegunungan Andole, Desa Tambarana, Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Dalam bentrok senjata itu, prajurit TNI menembak mati dua orang dan melukai seorang lainnya dari kelompok MIT. Kedua anggota teroris yang mati ditembak itu yakni Khairul alias Irul alias Aslam dan Alvin alias Adam alias Mus'ab alias Alvin Anshori. Sedangkan yang terluka melarikan diri.
Sementara itu, dari pihak TNI, satu prajurit TNI gugur. Almarhum ialah Prajurit Kepala (Praka) Dedi Irawan. Dia gugur akibat tertembak di bagian perutnya. Almarhum menghembuskan napas terakhir dalam perawatan tim medis di Rumah Sakit Umum Daerah Palu.
Kematian dua anggota kelompok MIT ini sangat penting, sebab dengan begitu kekuatan kelompok bersenjata MIT Ali Kalora semakin melemah. Jika tidak ada anggota baru yang mereka rekrut, maka saat ini MIT hanya tersisa 9 orang termasuk Ali Kalora.
Pasukan Khusus TNI dikerahkan ke Poso pada Desember 2020 Pesawat Hercules menuju Poso melalui Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Pengerahan pasukan Koopsus TNI dilakukan beberapa hari setelah kelompok MIT membantai satu keluarga dengan sangat sadis di Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Sebelumnya TNI sudah mengantongi 11 nama kelompok MIT yang dicari dan diburu di hutan Poso. Termasuk kedua orang yang dipastikan telah jadi mayat. Jika mengacu pada data di DPO maka ada 9 nama lagi yang masih berkeliaran.
Sembilan nama DPO itu yakni Ali Ahmad alias Ali Kalora, Qatar alias Farel alias Anas, Askar alias Jaid alias Pak Guru, Abu Alim alias Ambo, Nae alias Galuh alias Mukhlas, Jaka Ramadhan alias Ikrima alias Rama, Rukli, Ahmad Ghazali alias Ahmad Panjang, dan Suhardin alias Pranata.
Dari catatan VIVA Militer, sebenarnya dahulunya anggota kelompok Ali Kalora berjumlah 18 orang. Tapi sebelum ini 7 orang telah tewas. Yang terbaru dua anggota MIT tewas dalam baku tembak dengan TNI di Desa Bolano Barat, Kecamatan Bolana, Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah, pada 16 November 2020. Keduanya teridentifikasi bernama Wahid alias Aan alias Bojes dan Aziz Arifin alias Azis.
Sebelumnya lagi 5 anggota MIT lainnya juga tewas dihajar Satgas Tinombala, mereka antara lain Mohammad Faizal alias Namnung, Rauf Gandi Sabran alias Rajes, Udin, Ali alias Darwin Gobel, dan Muis Fahron alias Abdulah.