Luar Biasa, Pasukan Elite TNI AU Mau Tembus Pasar Jahe Dunia

VIVA Militer: Komadan Yonko 461, Letnan Kolonel Helmi Ardiyanto Nange
Sumber :
  • Yonko 461

VIVA – Ada kabar gembira nih buat bangsa Indonesia. Pasukan elite militer Angkatan Udara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam waktu dekat ini bakal memberikan hal yang bermanfaat bagi keuangan negara. Mau tahu apakah itu?.

Sosok Adik Kandung Menhan Sjafrie, Ternyata Jenderal Bintang 2 TNI Eks Petinggi BIN

Jadi begini, beberapa bulan lalu, prajurit TNI AU dari Batalyon Komando 461 Pasukan Khas (Paskhas) turun ke ladang. Mereka melakukan budidaya rempah-rempah yang selama ini kerap dijadikan bahan obat tradisional yang sedang trend di masa Pandemi COVID-19.

Dari informasi resmi Paskhas TNI dilansir VIVA Militer, Jumat 26 Februari 2021, prajurit Yonko 461 Paskhas TNI bercocok tanam jahe merah. Tak tanggung-tanggung ada sebanyak 3.000 rumpun yang ditanam dalam polybag.

Antisipasi Bencana Nasional, Pangkogabwilhan II Cek Kesiapan Pasukan PRCPB Yonzipur 10 Kostrad

Menurut Komandan Yonko 461 Paskhas, Letnan Kolonel Helmi Ardiyanto Nange, kegiatan budidaya jahe merah yang digencarkan di satuannya merupakan bentuk dukungan atas program pemerintah untuk ketahanan pangan nasional.

Dan yang luar biasanya, hasil panen jahe merah itu akan menjadi senjata bagi Yonko 461 Paskhas untuk menembus pasar jahe dunia.

4 Kapal Perang Terlibat Dalam Latma Helang Laut Antara TNI AL dan Royal Brunei Navy di Laut Jawa

VIVA Militer: Kebun jahe merah Yonko 416 Paskhas.

Photo :
  • Yonko 461

"Konsep awal dari penanaman jahe merah sistem polybag ini selain untuk mendukung program pemerintah adalah untuk memberi terobosan kepada petani jahe merah yang tidak memiliki lahan yang luas tetapi dapat menanam dan menghasilkan hasil panen yang melimpah, serta dapat di ekspor dan berkontribusi dalam menyumbang devisa negara," kata Letkol Helmi Ardiyanto Nange.

Jahe merah yang dibudidayakan pasukan Yonko 461 terdiri dari beberapa jenis, seperti jahe merah Garut, Kudus dan Tanjungsiang.

Danyonko 461 Paskhas menjelaskan, dari 3000 polybag itu, ditaksir akan menghasilkan sebanyak 900 kilogram rimpang jahe merah.

"Rencana sampel di ekspor di berbagai negara sebagai berikut, Kanada, Singapore, Jepang, Hongkong, Malasyia, Pakistan, Belanda, Jerman, Amerika Serikat dan Prancis," kata Danyonko 461.

Dan yang sangat menjanjikan, menurut Letkol Helmi, perkiraan harga jual di luar negeri cukup tinggi. "Perkiraan jual di luar negri perkilogram kurang lebih Rp500.000," katanya.

VIVA Militer: Kebun jahe merah Yonko 416 Paskhas.

Photo :
  • Yonko 461

Saat ini usia tanaman jahe merah sudah tujuh bulan, dan berarti sudah memasuki persiapan masa panen. Rencananya rimpang hasil panen akan diekspor ke berbagai negara. Dan Yonko 461 Paskhas berharap apa yang dirintis ini menjadi peluang usaha juga bagi masyarakat Indonesia.

Untuk diketahui, jahe merah memang menjadi komoditas yang sangat menjanjikan bagi masyarakat Indonesia. Sebab, kebutuhan ekspor masih tinggi sementara kapasitas ekspor masih kecil.

Sementara itu di pasaran Indonesia, jahe merah dibanderol dengan harga minimal Rp50 ribu perkilogram. Dan di beberapa waktu lalu, harganya sempat meroket sampai Rp100 ribu perkilogram.

Tanaman jahe merah selama ini sangat banyak dibutuhkan masyarakat, karena jahe merah merupakan tanaman yang mempunyai kandungan antioksidan yang cukup tinggi dan berfungsi untuk mencegah kerusakan sel-sel dalam tubuh, sehingga dapat membantu sistem kekebalan tubuh dari serangan virus atau bakteri.

Sampah plastik di laut.

Dari Sungai hingga Laut, Dampak Polusi Plastik pada Ekosistem Perairan

Polusi plastik adalah masalah kompleks yang membutuhkan solusi lintas sektor. Kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, masyarakat, dan sektor informal.

img_title
VIVA.co.id
23 November 2024