Disoroti Dunia, Ini Kabar Terbaru Prajurit TNI yang Hadang Tank Israel
VIVA – Pada Juni 2020, nama pasukan Tentara Nasional Indonesia mendadak menjadi sorotan dunia militer Nusantara. Penyebab ialah, aksi berani para prajurit TNI mencegah terjadinya pertempuran antara pasukan Israel Defense Forces (IDF) melawan Tentara Nasional Lebanon.
Pertempuran dapat dicegah setelah prajurit TNI yang tergabung dalam Yon Mekanis Kontingen Garuda XXIII-N/United Nations Interim Forces in Lebanon (UNIFIL), dengan gagah berani menghadang laju Tank Markava milik IDF yang nekat menerobos masuk wilayah kedaulatan Lebanon.
Ketika itu pengadangan dilakukan oleh prajurit TNI Kompi Alpa Satgas Yon Mekanis Indobatt XXIII-N yang dikomandani Mayor Infanteri Handi Wibowo. Beberapa prajurit TNI dengan berbekal bendera biru PBB berdiri memasang pagar betis di antara dua pasukan yang siap tempur.
Jadi, saat itu tank IDF melaju dengan moncong meriam yang mengarah tepat ke hadapan prajurit TNI, di saat bersamaan di sisi berlawanan, sejumlah tentara Lebanon telah bersiap menggempur tank IDF dengan RPG.
Hebatnya, dengan sangat tenang dan senjata disandang ke belakang, empat prajurit TNI berhasil menghalau tank Israel untuk keluar dari wilayah Lebanon dan kembali ke negara mereka.
Nah, pembaca setia VIVA Militer, tentu ingin tahu bagaimana kabar terbaru tentang nasib para prajurit TNI bernyali besar itu saat ini?.
Kita semua harus bersyukur sebab ternyata prajurit TNI yang menggagalkan pertempuran itu kini sudah ada kembali ke Tanah Air  lho. Dan mereka sudah pulang ke markas mereka.
Jadi, ternyata dua dari tiga prajurit TNI pemberani itu itu merupakan pasukan dari Batalyon Infanteri 726/Tamalatea atau Yonif 726/TML, Kodam XIV/Hasanuddin.
Mereka bersama pasukan yang dikomandani Letnan Kolonel Inf Prasetyo Ari Wibowo sudah masuk markas mereka di Bulujaya, Bangkala Barat, Jeneponto, Sulawesi Selatan. Mereka telah tiba di markas sejak 26 Januari 2021.
Yang perlu diketahui pasukan Yonif 726/TML merupakan satuan tempur infanteri yang diandalkan Kodam Hasanuddin dalam penugasan operasi. Dalam pengerahan penugasan ke Lebanon, Yonif 126/TML membawa 400 prajuritnya.
Selain itu, Yonif 726/TML tercatat pernah bergerak untuk memenuhi tugas negara dalam Satuan Tugas Pengamanan Wilayah Rawan (Satgas Pamrahawan) di Maluku Utara pada 2017.