TNI Tembak Mati 3 Anggota OPM Pendeklarasi Perang dengan TNI-Polri
- TNI
VIVA – Aparat gabungan TNI-Polri dikabarkan telah berhasil menembak mati tiga orang kelompok kriminal bersenjata yang berusaha merampas senjata milik petugas di Puskesmas Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua pada hari Senin, 15 Februari 2021 kemarin.
Ketiga orang yang berhasil dilumpuhkan oleh timah panas itu diduga kuat terafiliasi dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang kerap membuat onar di Sugapa, Intan Jaya, Papua.
Informasi yang dihimpun VIVA Militer, penembakan terhadap tiga anggota OPM itu berawal dari upaya pengejaran yang dilakukan oleh tim gabungan TNI-Polri terhadap para pelaku penyerangan Prada Ginanjar Arianda salah satu prajurit TNI AD dari satuan Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 400/Banteng Raider yang terjadi di Pos Peninjauan, Kampung Mamba, Distrik Sugapa pada hari Senin pagi.
Prada Ginanjar ditembak dari arah ketinggian oleh gerombolan OPM dari kejauhan hingga peluru OPM menembus bagian dada sebelah kanan salah satu prajurit TNI AD yang masih berusia 22 tahun itu.
Pengejaran terhadap para pelaku penyerangan pun dilakukan oleh tim gabungan TNI-Polri di Sugapa, Papua. Dalam pengejaran kelompok OPM itu, Tim gabungan TNI-Polri telah berhasil menemui salah satu orang yang diduga kuat terlibat dalam penyerangan tersebut, yang bernama Janius Bagau.
Namun, pada saat dilakukan pemeriksaan Janius Bagau nekat melarikan diri dengan lompat ke jurang. Tembakan peringatan pun tak dihiraukan oleh Janius Bagau, hingga moncong senjata pun diarahkan ke Janius Bagau yang tetap mencoba melarikan diri dari upaya pemeriksaan TNI dan Polri. Karena medan yang terjal tersebut, Janius Bagau berhasil melarikan diri dari petugas TNI-Polri dengan luka tembak di bagian tangan.
Nah, beberapa saat kemudian, tim gabungan TNI dan Polri kembali mendapatkan informasi dari warga sekitar bahwa telah ada satu orang pasien dengan luka tembak yang diduga merupakan Anggota OPM telah dibawa ke Puskesmas Sugapa oleh Kepastoran Gereja Katolik Bilogai dan sejumlah warga.
Mendapatkan informasi tersebut, aparat TNI dan Polri seperti tidak mau kecolongan yang kedua kalinya. Mereka langsung mencari kebenaran informasi tersebut dengan berusaha mencocokkan data KTP orang yang baru saja dibawa ke Puskesmas Bilogai dengan anggota OPM yang sempat melarikan diri dari penangkapan oleh petugas sebelumnya.
Ternyata benar saja, hasil identifikasi aparat TNI dan Polri dengan petugas Puskesmas Sugapa menunjukkan kecocokan bahwa pria dengan luka tembak di bagian tangan yang dibawa oleh sejumlah warga ke Puskesmas Sugapa itu adalah Janius Bagau atau pria yang sebelumnya sempat lolos dari penangkapan aparat TNI dan Polri karena nekat melarikan diri dengan melompat ke jurang.
Ketegangan antara tim gabungan TNI dan Polri pun kembali terjadi di Puskesmas Sugapa ketika intel TNI dan Polri melihat dua orang rekan Janius Bagau berusaha membawa lari pasien yang tengah mendapatkan perawatan oleh tim medis Puskesmas Sugapa itu.
Alih-alih menyerahkan diri, dua orang rekan Janius Bagau melakukan perlawanan terhadap petugas yang saat itu melakukan penjagaan. Mereka berusaha merampas senjata petugas dengan sangat berani. Namun dengan sigap aparat pun langsung menembak ketiganya hingga tersungkur tewas.
Kepala Penerangan (Kapen) Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III, Kolonel Czi IGN Suriastawa saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.
Menurut Kolonel Suriastawa, tindakan terukur terhadap ketiga orang kelompok kriminal bersenjata di Papua itu dilakukan karena mereka melakukan perlawanan saat akan ditangkap oleh tim gabungan TNI dan Polri.
Kapen Kogabwilhan III itu juga menegaskan penindakan terukur terhadap ketiga orang tersebut dilakukan setelah dipastikan bahwa mereka adalah bagian dari kelompok kriminal bersenjata OPM yang kerap kali melakukan aksi teror terhadap masyarakat dan aparat keamanan di wilayah Sugapa, Intan Jaya, Papua.
“Setelah dicocokkan dengan identitas dan beberapa barang bukti lain seperti surat pernyataan perang oleh KKSB, dipastikan ketiganya merupakan anggota dari KKSB yang selama ini sering melakukan aksi teror dan penyerangan terhadap masyarakat dan aparat keamanan di Sugapa,” kata Kolonel Czi IGN Suriastawa.
Lebih lanjut Kapen Kogabwilhan III menjelaskan, Janius Bagau dan Januarius Sani yang tewas karena melawan dan berupaya merampas senjata petugas itu diketahui sebagai orang yang turut menandatangani surat pernyataan perang kepada TNI Polri beberapa waktu yang lalu.