Tak Tepati Janji, Jenderal Luhut Kena Omel Letjen TNI Solihin
- Youtube
VIVA – Selain dikenal sebagai prajurit yang kenyang pengalaman pertempuran, sosok Jenderal TNI (HOR) (Purn.) Luhut Binsar Panjaitan juga dikenal sebagai perwira cerdas. Tak hanya itu, mantan anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) ternyata sangat menghormati para seniornya.
VIVA Militer memantau sebuah video yang diunggah oleh sebuah akun Youtube, yang menunjukkan sosok yang sangat dihormati Luhut. Di sela kesibukannya yang sangat padat, Luhut menyempatkan diri untuk menghadap sang senior yang tak lain adalah Letjen TNI (Purn.) Solihin Gautama Purwanegara.
Tepatnya pada 31 Januari 2019 pagi WIB, Luhut datang ke rumah Solihin di Jalan Cisitu Indah VI, Bandung. Saat tiba, Solihin yang melihat Luhut langsung memanggilnya. Sebagai seorang junior, Luhut pun langsung menghampiri Solihin, mencium tangan, dan memeluknya.
Ya, saat itu, usia Solihin sudah 92 tahun dan duduk di kursi roda. Meski demikian, ingatan Solihin masih tajam dan tidak menunjukkan bahwa usianya sudah kepala sembilan.
Luhut mengungkap, sosok Solihin punya arti yang sangat penting dalam perjalanan kariernya sebagai seorang prajurit TNI. Ya, pada saat Luhut masuk Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI), sekarang Akademi Militer (Akmil), pada 1970, Solihin menempat posisi sebagai Gubernur AKABRI Umum dan Darat.
Oleh sebab itu, Luhut memastikan bahwa apa yang sudah dicapainya sekarang salah satunya adalah berkat peran Solihin. Luhut juga menganggap mantan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XIV/Hassanudin itu sebagai panutan dan tauladan.
Tak segan, Luhut menyebut Solihin adalah seorang prajurit tangguh dan memiliki pengalaman di berbagai palagan perang. Makanya, sosok Solihin ini pun diakui Luhut sangat menginspirasinya.
"Untuk bapak-bapak ibu-ibu ketahu, saya ini muridnya Pak Solihin dulu di AKABRI. Jadi saya selalu bilang saya bisa begini juga karena didikan Pak Solihin. Pak Solihin ini satu tokoh yang menurut hemat saya yang memberikan contoh panutan begitu. Beliau memberikan ketauladanan," ujar Luhut.
"Jadi, Pak Solihin ini dari kami perwira-perwira itu melihat beliau seorang prajurit yang tangguh, berpengalaman, dan hati. Jadi contoh kami dalam banyak bertindak," katanya.
Luhut melanjutkan, kedatangannya kala itu adalah untuk menepati janjinya kepada Solihin yang tertunda. Pendiri sekaligus Komandan pertama Detasemen 81 (Penanggulangan Teror) atay Sat-81 Gultor ini mengaku sempat kena omel Solihin.
Luhut mengakui bahwa ia telah berjanji akan datang menjenguk Solihin selama dua kali. Sayang, akibat kesibukannya Luhut justru urung mengunjungi seniornya itu.
"Jadi saya datang kemari, secara khusus memang sudah dimarahin Pak Solihin. Karena saya janji dua kali, enggak datang. Tapi ya memang di luar kontrol saya. Jadi hari ini, saya ada acara di mana-mana saya bilang, 'begitu mendarat di Husein harus langsung menghadap ke Pak Solihin'," ucap Luhut.