Kisah Prajurit Yonif 642 Telusuri Hutan 6 Hari Cari Harta Karun Negara
- Pen. Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 642/Kapuas
VIVA – Prajurit militer Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang bertugas menjaga teritorial perbatasan di pulau terluar Indonesia sudah barang tentu memiliki tugas dan tanggung jawab yang sangat berat.
Mereka tidak hanya dibekali teknik berperang semata, melainkan harus memiliki kemampuan navigasi dalam memastikan keberadaan Patok Batas negara.
Iya, patok batas negara adalah sebuah tanda kecil yang memisahkan antara batas negara Indonesia dengan negara tetangga. Meski Patok Batas itu tidak berbentuk tiang besar yang menjulang ke angkasa, tapi patok kecil itu merupakan barang berharga tak bedanya seperti harta karun bagi negara.
Karena sangat berharganya patok batas negara itu, Prajurit TNI AD yang bertugas sebagai Satuan Tugas Penjaga Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-Malaysia Pos Sei Tengah dari Batalyon Infanteri (Yonif) 642/Kapuas ini rela melakukan patroli berjalan kaki menelusuri hutan di Dusun Sei Tengah, Desa Sebubus, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat yang berbatasan langsung dengan Malaysia.
Tidak tanggung-tanggung, mereka harus masuk menembus hutan belantara, melewati sungai dan rawa-rawa selama enam hari perjalanan hanya untuk memastikan keberadaaan Tiang Patok Batas sebagai tanda kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesi (NKRI).
Dilansir VIVA Militer dari keterangan resmi Yonif 642/Kapuas, Dansatgas Yonif 642/Kapuas Letkol Inf Alim Mustofa mengisahkan, prajurit Yonif 642/Kapuas yang bertugas sebagai Satgas Pamtas RI-Malaysia di Pos Sei Tengah telah bergerak melakukan patroli Patok Batas di perbatasan Negara Republik Indonesia dan Malaysia.
Patroli Patok Batas itu dipimpin langsung oleh Danpos Sei Tengah Sertu Didik bersama empat orang anggotanya. Mereka berangkat pada hari Kamis, 4 Februari 2021 kemarin, untuk memastikan keberadaan 89 patok batas yang menjadi tanggung jawab Pos Pamtas Sei Tengah Satgas Yonif 642/Kapuas yang seluruhnya merupakan Patok Batas Type A.
"Jarak tempuh dari Pos menuju Patok pertama yakni sekitar 13 km, kemudian dibutuhkan waktu lima sampai dengan enam hari perjalanan pulang pergi untuk mencapai 88 Patok lagi yang menjadi tanggung jawab Pos Pamtas Sei Tengah,” tambah Dansatgas,” kata Dansatgas Yonif 642/Kapuas Letkol Inf Alim Mustofa, Jum'at, 5 Februari 2021.
Dansatgas menambahkan, Patroli Patok Batas dilakukan untuk mengetahui dan memastikan kondisi Patok Batas Negara agar tidak bergeser ataupun rusak, karena hal ini menyangkut tentang kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Prajurit Satgas juga harus memiliki kemampuan bernavigasi, sehingga Patroli Patok dapat dilaksanakan dengan baik, efektif dan efisien. Melaksanakan tugas operasi, termasuk operasi pengamanan perbatasan ini, merupakan suatu kehormatan bagi kami, untuk itu Prajurit Satgas Yonif 642/Kapuas, akan mengabdikan seluruh jiwa dan raga demi keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” katanya.
Baca: Mayjen TNI Harianto ke Pasukan Setan: Jangan Anggap Sepele OPM