Gagal Masuk Dokter, Prajurit TNI Ini Malah Jadi Jenderal Kopassus

VIVA Militer: Danrem 061/SK Brigjen TNI Achmad Fauzi
Sumber :
  • Penrem 061/Suryakencana

VIVA – Setiap orang pasti memiliki cita-cita yang menjadi impiannya sejak kecil. Tak terkecuali bagi Achmad Fauzi, pria yang saat ini menjabat sebagai Komandan Korem (Danrem) 061/Surya Kencana dengan pangkat Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI itu mengaku tidak menyangka bahwa dirinya kini berkarier di dunia militer.

Terpopuler: Kronologi Polisi Tembak Pelajar hingga Tewas, Bapak Kopassus yang Ditakuti Elite Militer RI

Brigjen TNI Achmad Fauzi menyatakan, sebenarnya dirinya memiliki cita-cita untuk menjadi seorang dokter. Namun apa daya, nasib yang membuatnya berbeda.

Pria kelahiran Jember pada tanggal 25 November 1971 itu gagal mewujudkan cita-citanya menjadi seorang dokter karena persoalan ekonomi.

Pecah Telur, Teman Satu Leting AHY Jadi Jenderal Pertama di Lulusan Akmil 2000

Kondisi itu tidak menyurutkan langkahnya untuk tetap melanjutkan pendidikan setelah dirinya lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA) di tahun 1991.

Anak keenam dari tujuh saudara itu kemudian memilih untuk masuk ke Akademi Militer (Akmil), Dan ternyata dia memiliki karier yang cukup gemilang di dunia militer.

Ini Dia Sosok yang Paling Ditakuti dan Disegani di Pasukan Elite Militer Indonesia, Dijuluki Bapak Kopassus

"Dulu cita-cita saya dokter. Cuma karena kita adalah orang tidak mampu, beralihlah ke TNI, masuk AKABRI," kata Brigjen TNI Achmad Fauzi kepada VIVA Militer, Kamis, 4 Februari 2021.

Hal yang paling tidak disangka-sangka, lanjut Achmad Fauzi, setelah perjalanan panjang menempuh pendidikan Akmil dirinya dipilih sebagai salah satu perwakilan prajurit TNI AD yang diambil Sumpah Prasetya di hadapan Presiden RI Jenderal Soeharto.

Photo :
  • Penrem 061/Suryakencana

"Kemudian ditarik sebagai bagian dari Kopassus hingga mendapatkan penghargaan Sangkur Perak Komando 73," ujarnya.

Berbagai operasi bersama pasukan elit Korps Baret Merah pun dilakukan dengan penuh kesungguhan. Dia pernah terlibat dalam Operasi Tim-tim pada tahun 1998, Operasi Irian Jaya pada tahun 2000, hingga ditugaskan untuk ikut beberapa operasi di luar negeri, seperti Konga PBB Lebanon tahun 2008, Counter Terorism di Malaysia tahun 2013, Conter Terorism di Chile pada tahun 2013.

Karena kemampuan intelijen dan pengalaman operasi yang cukup tinggi, pada akhirnya Achmad Fauzi dipercaya untuk berada di lingkaran Istana sebagai Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

Pada tahun 2013, dia menjabat sebagai Wadan Group C Paspampres. Kemudian di tahun 2015 dia menjabat sebagai Waasops Paspampres dengan pangkat Letnan Kolonel (Letkol). Baru kemudian pada tahun 2017 Achmad Fauzi diangkat menjadi Aspers Danpaspampres dengan pangkat Kolonel.

Perjalanan karirnya tidak berhenti di situ, sebagai prajurit Kopassus yang siap ditugaskan di mana saja, dirinya kemudian ditugaskan untuk bertugas di Papua dengan menjabat posisi Kasrem 172/PWY Kodam XVII/Cenderawasih.

Dan kini dia kembali ditarik ke Pulau Jawa bertanggung jawab pengamanan VVIP RI 1 di sekitar Istana Kepresidenan Bogor dengan jabatan Danrem 061/Suryakencana Bogor hingga pecah bintang satu menjadi Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya