Kapal Perang TNI AL dan Pesawat Sukhoi TNI AU Buru Kapal Asing di ALKI
- Dispenal
VIVA – Sebuah insiden dramatis telah terjadi hari ini di wilayah perairan Indonesia. Dua jet tempur jenis Sukhoi terbang rendah di wilayah perairan ALKI II. Jet tempur asal Rusia itu bermanuver hebat di atas Kapal Perang TNI Angkatan Laut, KRI Badau-841.
Mereka terbang rendah mendekati KRI Badau-841 dari arah lambung kiri kapal untuk mengejar kapal asing yang mencoba memasuki wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia di sekitar perairan ALKI II.
Melihat pesawat tempur yang terbang rendah mendekati lambung kiri, Komandan KRI Badau-841 Letkol Laut (P) M. Homsin pun langsung segera bertindak cepat. Dia langsung mengambil radio panggil dan melakukan komunikasi dengan pilot jet tempur tersebut untuk berkoordinasi mengusir ancaman dari musuh yang berusaha masuk ke wilayah pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Tapi jangan kaget dulu, insiden kejar-kejaran itu bukanlah kejadian yang sesungguhnya. Itu merupakan latihan operasi gabungan Garda Samudera-21 (Pam ALKI II) yang dilakukan oleh KRI Badau-841 sebagai unsur Satuan Tugas Laut (Satgasla) bersama Satuan Tugas Udara (Satgasud) yaitu pesawat Sukhoi yang dilakukan di sekitar perairan wilayah ALKI II.
Komandan KRI Badau-841 Letkol Laut (P) M. Homsin menyatakan, latihan yang dilaksanakan itu bertujuan untuk melatih ketangkasan antara unsur laut dan udara untuk bersiaga di wilayah ALKI II dari ancaman musuh.
Dia menjelaskan, dalam pelaksanaan latihan operasi gabungan itu, KRI Badau-841 melaksanakan Komunikasi dengan 2 unsur Satgasud yaitu pesawat Sukhoi 27 Single yang dipiloti Kolonel Pnb David Ali serta Sukhoi 30 Tandem yang dipiloti oleh Kapten Pnb Wachiel dan Lettu Pnb Andi Hafid.
“Kedua Sukhoi tersebut juga melaksanakan Flayingpass sebanyak 3 kali sortie dengan jarak 5 Nm dan ketinggian 1000 ft, pelaksanaan komunikasi pun antara KRI Badau-841 dengan unsur Satgasud Sukhoi 27 dan 30 berjalan dengan baik, Terang dan Jelas. Latihan operasi gabungan Garda Samudera-21 (Pam ALKI II) ini pun berlangsung selama 5 menit," kata Letkol Laut (P) M.Homsin dikutip VIVA Militer dari keterangan resmi TNI Angkatan Laut, Rabu, 3 Februari 2021.
Latihan itu, lanjut Komandan KRI Badau, merupakan salah satu upaya meningkatkan kesiapsiagaan TNI Angkatan Laut untuk mengantisipasi berbagai ancaman yang dapat terjadi di wilayah perairan Indonesia.
“Latihan operasi gabungan ini juga merupakan perintah dari Bapak Kasal Laksamana TNI Yudo Margono agar setiap unsur di jajaran TNI AL agar meningkatkan kesiap dan kesiapsiagaan sistem senjata armada terpadu yang memiliki daya gerak dan daya gempur yang tinggi serta tangguh menghadapi segala ancaman,” ujarnya.
Baca juga: Dua Batalyon Pasukan Tempur TNI Telah Masuk Sektor Selatan Papua