Gawat, Jenderal Kopassus TNI Nyaris Tewas Akibat Ulah OPM
- Youtube
VIVA – Sepak terjang Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) membuat teror di tanah Papua, memang sudah berlangsung lebih dari 50 tahun. Seorang Perwira Tinggi (Pati) TNI Angkatan Darat pernah nyaris tewas akibat ulah biadab anggota kelompok tersebut.
Dalam catatan yang dikutip VIVA Militer dari buku Kepak Sayap Putri Prajurit, dikisahkan bahwa ada seorang jenderal bintang satu Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD), yang nyaris gugur akibat pesawat yang ditumpanginya ditembaki anggota OPM.
Perwira Tinggi yang juga merupakan anggota satuan elite Komando Pasukan Khusus (Kopassus), tak lain adalah Sarwo Edhie Wibowo.
Saat itu, Sarwo masih berpangkat Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI dan menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XVII/Cenderawasih. Bukan perkara mudah bagi Sarwo untuk menjadi pimpinan komando teritorial di Papua, yang kala itu masih terdapat hutan belantara yang sangat lebat.
Ditunjuk sebagai Pangdam XVII/Cenderawasih sejak 2 Juli 1968, Sarwo mengemban tugas berat setahun kemudian. Pasalnya, sebagai pimpinan komando teritorial Papua, pria kelahiran Purworejo 25 Juli 1925 ini harus menjamin keamanan Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) di Papua.
Pada awal Mei 1969, berangkatlah Sarwo ke Enarotali, Kabupaten Paniai, dengan menggunakan kapal de Havilland Canada DHC-6 Twin Otter yang berukuran kecil. Sarwo terbang ke Enarotali adalah untuk melakukan sosialisasi dan kampanye penyelanggaraan Pepera.
Sarwo tentu sama sekali tidak mengetahui bahwa ada bahaya tengah mengintainya. Benar saja, saat pesawat milik maskapai Merpati Nusantara Airlines yang ditumpangi Sarwo akan mendarat, tiba-tiba datang tembakan bertubi.
***
Akibat rentetan tembakan, tanki pesawat yang ditumpagi Sarwo pun bocor. Pesawat pun oleng dan terpaksa melakukan pendaratan darurat di Nabire akibat berkurangnya bahan bakar secara drastis.
Sarwo yang berada di dalam pesawat, sempat melihat ke bawah dari jendela pesawat perihal pelaku penembakan. Benar saja dugaannya, ada bendera berlambang bintang kejora yang merupakan lambang kelompok OPM.
Beruntung, Sarwo yang merupakan mantan Komandan Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) yang sekarang menjadi Kopassus, berhasil selamat dari maut.
Usut punya usut, Sarwo memang sudah jadi sasaran pembunuhan kelompok OPM. Tak cuma Sarwo, sang isteri, Sri Sunarti Hadiyah, juga jadi target untuk dihabisi nyawanya.
Hal ini diketahui dari sebuah dokumen yang disita dari seorang warga negara Belanda, yang ditangkap oleh prajurit TNI. Warga negara Belanda itu disinyalir ikut serta dalam gerakan untuk menyabotase Pepera, bersama kelompok OPM.
Pada akhirnya, Pepera pun berlangsung dengan aman dan dengan resmi rakyat Papua menyatakan bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).