Sebelum Positif COVID-19, Jenderal Kopassus Ini Masuk ke Hutan Angker
- BNPB
VIVA – Akhir pekan lalu kabar kurang baik tersiar, salah satu tokoh militer Indonesia, Letnan Jenderal TNI Doni Monardo dinyatakan positif terjangkit Virus Corona atau COVID-19.
Kabar ini tentu sangat mengejutkan, sebab Letjen TNI Doni merupakan orang paling terdepan yang berperang melawan serangan COVID-19 di Nusantara, karena jabatannya sebagai Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19.
Disebutkan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) ke-31 itu tertular COVID-19 karena padatnya aktivitasnya belakangan ini. Terutama setelah terjadi berbagai bencana beruntun. Jebolan Akademi Militer 1985 itu meyakini dia tertular COVID-19 saat makan bersama di lokasi bencana, sebab ketika itu dia sempat melepas masker yang selama ini dikenakannya.
Namun terlepas dari semua itu, sepakterjang Letjen Doni Monardo sebagai Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) patut diacungi jempol. Dia sangat waspada akan dampak dari sebuah bencana.
Yang terbaru ialah, jenderal TNI aktif penyandang bintang tiga itu, bergerak cepat memantau kondisi wilayah selatan Pulau Jawa, sebagai upaya mitigasi untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi bencana gelombang tsunami.
Berdasarkan data yang dihimpun VIVA Militer, Selasa 25 Januari 2020, untuk memantau kondisi alam guna mencegah dampak tsunami, Letjen TNI Doni sampai harus masuk ke hutan di sebuah pulau yang selama ini terkenal angker, yaitu Pulau Nusakambangan. Beliau ke sana pada bulan akhir tahun 2020.
Di pulau yang terletak di bibir Samudera Hindia, selatan Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Letjen TNI Doni berjalan kaki masuk ke dalam hutan lindung itu dan memantau kondisi tanaman yang ada di sana.
Letjen TNI Doni masuk ke pulau tempat banyak narapidana di hukum mati itu bukan tanpa dasar yang jelas lho. Sebab memang Pulau Nusakambangan merupakan benteng alam paling strategis sebagai barrier keselamatan rakyat Cilacap dari terjangan gelombang tsunami.
Karena itulah, Letjen TNI Doni ingin melihat sendiri kondisi hutan di pulau itu, apakah tanaman alamnya akan mampu menahan terjangan tsunami, atau perlu dilakukan pemulihan ekosistem.
Letjen TNI Doni masuk ke hutan itu didampingi perwira-perwira dari jajaran Komando Daerah Militer IV Dipenogoro, prajurit Kopassus, BKSDA serta unsur pemerintah daerah.
Pada kesempatan itu, Letjen TNI Doni meminta agar pemerintah setempat membuat kebijakan yang merujuk pada pelestarian ekosistem garis pantai untuk mitigasi bencana tsunami.