Perahu TNI AL Tersangkut di Rawa Tembus Daerah Terisolir di Kalsel
- Dispen Kormar
VIVA – Memasuki hari hari ketujuh musibah banjir yang melanda sejumlah daerah di Banjarmasin, Kalimantan Selatan tidak menyurutkan Tim SAR Gabungan TNI Angkatan Laut untuk melakukan operasi penyelamatan dan evakuasi para korban.
Perjuangan Tim SAR Gabungan TNI Angkatan Laut yang terdiri dari Prajurit Pangkalan TNI AL Banjarmasin, Satuan Pasukan Katak dan Dinas Penyelam Bawah Air Koarmada II serta Marinir terus berjibaku dengan alam untuk berupaya mensasar sejumlah daerah yang masih terisolir untuk mendapatkan pertolongan atau bantuan logistik.
Pada hari Rabu, 20 Januari kemarin, Tim SAR Gabungan TNI Angkatan Laut itu berhasil menembus masuk salah satu desa yang masih terisolir genangan air yang cukup tinggi.
Desa yang masih terisolir itu adalah Desa Pemabantanan, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar.
Dikutip VIVA Militer dari rekaman amatir prajurit TNI AL yang diunggah situs resmi TNI Angkatan Laut, Kamis, 21 Januari 2021. Perjuangan para prajurit tangguh TNI Angkatan Laut itu cukup menegangkan.
Perahu karet yang mereka tumpangi dengan membawa barang bantuan logistik untuk warga yang terisolir sempat tersangkut di rawa-rawa yang menjadi penghambat tim SAR untuk memasuki daerah itu.
Dalam rekaman itu, empat orang prajurit yang terdiri dari, Marinir, Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL dan Dinas Penyelaman Bawah Air (Dislambair) TNI AL harus turun ke air. Mereka berjibaku menelusuri rawa dengan mendorong perahu karet secara manual untuk menghindari mesin perahu karet yang membawa logistik itu tersangkut ranting-ranting di rawa yang sudah memblukar tersebut.
Untungnya, berkat kesigapan dan keahlian para prajurit TNI AL itu, tiga perahu karet milik TNI Angkatan Laut pengangkut logistik itu berhasil lolos dari jeratan ranting-ranting rawa yang menjadi hambatan.
Sehingga, Tim SAR Gabungan TNI Angkatan Laut itu berhasil menembus daerah yang terisolir dan dapat mendistribusikan bantuan berupa Sembako, makanan instan, ikan kaleng, popok bayi, pembalut wanita dan obat-obatan kepada para korban banjir di Desa Pemabantanan.
Tim Kesehatan Pangkalan TNI AL Banjarmasin, Letda Laut (K) drg.Hariet Maliki yang ikut dalam rombongan mengisahkan, masyarakat korban banjir saat ini pada umumnya mengeluhkan sakit diare, gatal-gatal, dan demam. Sehingga, pihaknya mempersiapkan sejumlah kebutuhan obat-obatan untuk para korban banjir baik yang saat ini lebih memilih untuk tetap bertahan di rumah-rumah mereka maupun di posko pengungsian.
"Masyarakat mayoritas banyak yang mengeluh sakit Diare, Gatal-gatal dan demam," kata Letda Laut (K) drg. Hariet Maliki.
Baca juga: Begini Cara Jenderal Bintang Dua Kopassus Solidkan Pasukan di Papua