Korps Marinir TNI AL Turunkan Alat Khusus Cari Kotak Hitam CVR
- instagram @korps_marinir_tni_al
VIVA – Tim penyelam gabungan dari pasukan elit Detasemen Jalamangkara (Denjaka) TNI AL dan Intai Para Amfibi (Taifib) Korps Marinir TNI AL terus berupaya mencari para korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 di perairan Kepulauan Seribu.
Memasuki hari kelima ini, tim penyelam gabungan TNI AL yang dikerahkan untuk menyisir lokasi jatuhnya pesawat sebanyak 64 personil yang terdiri dari 50 personil Denjaka dan 14 personil Taifib Marinir TNI AL.
Dikutip dari keterangan resmi Dinas Penerangan Korps Marinir (Dispen Kormar), kondisi cuaca hari ini di Kepulauan Seribu agak kurang bersahabat. Ketinggian gelombang di sekitar titik jatuhnya pesawat hari ini antara dua sampai dengan tiga meter, dan jarak pandang atau visibility di dalam laut hanya tiga sampai dengan lima meter.
Kondisi itu tentu saja tidak menyurutkan semangat pasukan elit TNI AL itu untuk terus berupaya mencari para korban dan black box atau kotak hitam Cockpit Voice Recorder (CVR) yang hingga saat ini masih berada di dasar laut.
Seluruh kekuatan, termasuk peralatan canggih pun berupa alat pendeteksi logam bawah air atau Underwater Metal Detector milik Korps Marinir TNI AL ikut diturunkan untuk mencari kotak hitam CVR tersebut.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pada hari Selasa, 12 Januari kemarin, Dinas Penyelaman Bawah Air (Dislambair) TNI AL telah berhasil menemukan salah satu kotak hitam Flight Data Recorder (FDR). Meski FDR sudah ditemukan, kotak hitam CVR juga masih sangat penting didapatkan untuk memperkuat proses penyelidikan yang akan dilakukan oleh Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) dalam mengungkap penyebab jatuhnya pesawat.
Baca juga: Pasukan Elit Marinir Lanjut Cari Korban dan CVR Sriwijaya SJ182