Denjaka Marinir TNI AL Lumpuhkan Teroris di Pelabuhan Cirebon
- Dispen Kormar
VIVA – Tidak membutuhkan waktu lama bagi pasukan elit Detaseman Jalamangkara (Denjaka) TNI AL untuk melumpuhkan kelompok teroris yang telah menguasai objek vital Kapal Liquefied Pertoleum Gas (LPG) dan gudang Batubara di Pelabuhan Cirebon, Jawa Barat.
Pasukan elite TNI AL itu betul-betul membuat geleng-geleng kepala siapa pun yang menyaksikan. Gerakan yang sangat cepat, singkat, tepat, dan mematikan pasukan terlatih TNI AL itu telah berhasil merebut kembali Kapal LPG dan gudang Batubara di Dermaga Cirebon dari tangan kelompok teroris yang menuntut pemerintah membebaskan para narapidana teroris yang kini tengah mendekam di jeruji besi.
Ya, aksi pembebasan sandera dan objek vital dari kelompok teroris itu memang bukan kejadian sesungguhnya. Tapi, itu merupakan latihan pasukan Denjaka TNI AL yang memang memiliki kemampuan khusus untuk menghadapi ancaman-ancaman serupa di tanah air.
Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen TNI Suhartono yang hadir menyaksikan puncak latihan Tri Wulan IV Denjaka T.A. 2020 di Cirebon menjelaskan, latihan kali ini pasukan elite Denjaka benar-benar menunjukkan simulasi yang sebenarnya.
Ketika Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengetahui atau mendengar informasi telah terjadi penyanderaan terhadap Kapten dan sejumlah Anak Buah Kapal (ABK) sebuah kapal pengangkut LPG dan Gudan Batubara di Pelabuhan Cirebon. Panglima TNI sebagai pemegang tongkat komando tertinggi TNI segara memerintahkan secara langsung kepada pasukan elite Denjaka TNI AL untuk melakukan pengintaian serta melumpuhkan sekelompok teroris yang sudah menguasai objek vital negara tersebut.
Sehingga, lanjut Dankormar, tahapan latihan pasukan Denjaka itu pun dilakukan sesuai dengan Perintah Harian Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono “Bangun sumber daya yang unggul dan profesional serta tangguh menghadapi segala ancaman”
Sementara itu, dikutip dari video pendek latihan Denjaka TNI AL yang diperoleh dari keterangan resmi Korps Marinir TNI AL, sangat terlihat jelas pasukan elit TNI AL itu dengan kekuatan yang sangat solid dan cepat telah berhasil menguasai Kapal LPG dan Gudang Batubara tersebut.
Berbagai macam teknik penyerbuan dilakukan oleh pasukan elit TNI AL itu. Mulai dari menyelam serbu melakukan infiltrasi ke atas kapal, melakukan penyerbuan menggunakan sea reader, serta aksi hebat sniper atau penembak jitu yang turun menggunakan terjun payung dari udara atau yang dikenal dengan sebutan infiltrasi udara dengan tehnik Free Fall sambil membidik kelompok teroris yang menguasai area pelabuhan pun dilakukan.
"Latihan meliputi Infiltrasi bawah permukaan dengan tehnik selam tempur. Infiltrasi atas permukaan dengan Sea Rider. Infiltrasi udara dengan tehnik Free Fall dan Fast Rope, Ship Boarding, Sniper, Serbuan Gedung dan Serbuan Kapal," kata Mayjen TNI Suhartono dikutip dalam keterangan resmi Dispen Kormar, Selasa, 22 Desember 2020.
Lebih jauh lagi Dankormar menjelaskan, tujuan dari latihan itu adalah untuk menguji kesiapsiagaan Pasukan Denjaka untuk melaksanakan operasi penanggulangan terorisme dalam rangka menghadapi kemungkinan ancaman terorisme yang kemungkinan akan terjadi mengancam kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Bahwa dinamika situasi yang semakin tidak menentu harus kita antisipasi, sehingga setiap saat apabila diperlukan oleh negara kalian siap melaksanakan operasi itu," ujar Mayjen TNI Suhartono di hadapan pasukan elite Denjaka TNI AL.
Baca juga: Jokowi Tunjuk Panglima Banser Ganti Posisi Jenderal TNI Fachrul Razi