Senyum Letjen Herman Buat Pasukan Elite TNI Penjaga Perbatasan
- Youtube
VIVA – Salah satu putra terbaik Papua itu kini telah pergi untuk selamanya. Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad), Letjen TNI (Purn.) Herman Asaribab, wafat di usia 56 tahun, Senin 14 Desember 2020 di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta.
Meskipun dikenal sebagai sosok yang sangar dan tegas, Herman justru dikenal sangat dekat dengan rekan sejawat dan para prajuritnya. Dalam berita sebelumnya, VIVA Militer mengisahkan bagaimana sosok seorang Herman di mata Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) Jaya/Jayakarta, Mayjen TNI Dudung Abdurachman.
Ya, Dudung dan Herman adalah sahabat dekat. Keduanya adalah teman satu angkatan sejak masih sama-sama menempuh pendidikan di Akademi Militer (Akmil). Dudung dan Herman dua Perwira Tinggi (Pati) TNI Angkatan Darat jebolan Akmil 1988.
"Beliau ini sosok yang paling akrab dengan semua teman-temannya. Beliau ini sangat bersahaja. Kami semua merasa kehilangan, apalagi saya secara pribadi sering bersama dengan beliau. Terakhir, saya melaksanakan pendidikan di Lemhanas sama-sama dengan beliau," ujar Dudung kepada wartawan.
Tak hanya Dudung yang punya kenangan manis dengan Herman. Komandan Komando Resor Militer (Danrem) 172/Praja Wira Yakthi (PWY), Brigjen TNI Izak Pangemanan, juga sangat terinspirasi dari sosok Herman.
Di mata Izak, Herman adalah senior dan atasan yang punya jiwa kepemimpinan yang sangat tinggi. Tak hanya dekat, Izak juga mengatakan bahwa Herman adalah Perwira Tinggi yang peduli dengan anak buahnya.
Selain itu, Izak juga mengisahkan bagaimana Herman punya mimpi yang sangat besar untuk menyelesaikan sejumlah permasalahan dan membangun tanah kelahirannya, Papua.
"Beliau selalu mengatakan bahwa kita harus selalu berpikir penanganan Papua harus tuntas, bukan hanya sepotong-sepotong. beliau turun langsung dan beliau menunjukkan bagaimana seorang pemimpin harus ada ketika maslaah muncul," kata Izak.
"Beliau melakukan itu, dan beliau menyelesaikan sampai tuntas. Itu memberikan pelajaran bagi saya, bahwa memang untuk menyelesaikan permasalahan di sini, tidak bisa menggunakan hal-hal yang lain. Harus menggunakan hati, hati rakyat Papua," ujarnya.
Kedekatan Herman dengan para prajurit juga terlihat dalam sebuah video yang diunggah oleh akun Youtube resmi Kodam XVII/Cenderawasih. Pada Oktober 2019 lalu, Herman sempat mengunjungi prajurit Batalyon Infanteri (Yonif) Mekanis 411/Pandawa, yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas).
Saat itu, Herman memberikan motivasi kepada para prajurit Yonif Mekanis 411/Pandawa, agar senantiasa fokus dalam menjalankan tugas. Tak ada kesan sangar dari sang jendereal. Dengan senyuman, Herman mengingatkan agar para prajurit senantiasa menjaga Sumpah Prajurit dan Sapta Marga.
"Tugasmu di sini membuat masyarakat tenang. Kita di sini, kamu, kalian, dan saya datang di sini karena perintah. Saudara datang ke sini karena perintah, saya juga datang ke sini karena perintah. Terus yang mengikat kita apa? Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan 8 Wajib TNI, itu pedoman kita," ucap Herman kepada para prajurit.
Sang jenderal yang punya mimpi memajukan Papua itu kini telah terbaring dengan tenang di pangkuan Tuhan Yang Maha Esa. Jiwa patriot dan semangat pantang menyerah Letjen TNI Herman Asaribab akan senantiasa hidup dalam hati seluruh prajurit TNI Angkatan Darat khususnya, dan TNI pada umumnya. Selamat jalan Jenderal, Ibu Pertiwi akan selalu mengenang jasa-jasamu.