Sungai Tercemar Parah, Prajurit Marinir TNI Terjebak Busa Tebal
- Pasmar 2 Marinir
VIVA – Ada peristiwa tak diinginkan dialami prajurit militer Marinir Angkatan Laut Tentara Nasional Indonesia (TNI AL) saat mengikuti latihan parsial materi patroli muara,rawa, sungai dan pesisir di Surabaya, Jawa Timur.
Jadi saat itu prajurit Marinir dari Batalyon Infanteri 1 dikerahkan mengikuti latihan tersebut, lokasinya di aliran Sungai Wonorejo. Prajurit menyisir aliran sungai dengan perahu karet khas Marinir.
Awalnya memang tak ada apa ditemukan di aliran sungai. Namun prajurit Marinir bergerak terus ke hulu, tiba-tiba di hadapan mereka terhampar sebuah pemandangan tak lazim.
Jadi berdasarkan informasi yang dihimpun VIVA Militer, Jumat 27 November 2020, aliran sungai terhampar busa tepal berwarna putih mirip hamparan salju di Antartika.
Busa itu menutup semua permukaan air Sungai Wonorejo. Parahnya lagi, semakin ke hulu mendekati bendungan pintu air, busa semakin tebal.
Dipastikan busa itu bukanlah berasal dari tumpahan deterjen warga yang mencuci. Tapi, busa muncul akibat kondisi pencemaran air sungai yang sudah kelewatan.
Namun, meski harus berhadapan dengan kondisi buruk itu, sebagai prajurit petarung sejati, pasukan Marinir TNI AL tetap bergerak maju dan menuntaskan latihan dengan baik.
Sebelumnya, Komandan Batalyon Yonif 1 Marinir, Letnan Kolonel Aang Andu Warta dalam keterangan tertulis telah mengingatkan prajurit untuk meningkatkan kewaspadaan mengingat sungai dan rawa banyak kemungkinan-kemungkinan masalah yang tak diperkirakan menghalangi jalannya patroli.
"Utamakan faktor keselamatan baik personel maupun material selama pelaksanaan latihan, ikuti semua instruksi yang disampaikan oleh pelatih agar latihan dapat berjalan aman dan lancar," kata Letkol TNI Marinir Aang.
Latihan itu digelar untuk meningkatkan kemampuan tempur serta profesionalisme Prajurit Yonif 1 Marinir dalam melaksanakan patroli muara, rawa, sungai dan pesisir. Dalam latihan tersebut disimulasikan prajurit yang melaksanakan patroli menemukan musuh dan dilakukan penembakan dari atas perahu karet dengan rintangan arus sungai yang tidak menentu.
Perlu diketahui pula, pencemaran air di Sungai Wonorejo bukan kali ini saja terjadi, sudah lama masyarakat mengeluhkan tentang busa tebal yang menutupi permukaan air sungai. Namun, jika berkaca pada apa yang dialami prajurit Marinir TNI, tentunya dapat dipastikan belum ada tindakan konkret dari pemerintah setempat untuk mengatasi masalah pencemaran lingkungan ini.
Baca: FPI Bantu Prajurit TNI Gempur Virus Corona di Area Rumah Rizieq Shihab