TNI AL Gelar Latihan Militer Dekat Laut China Selatan

VIVA Militer: Kapal Perang TNI AL gelar latihan di Perairan Natuna
Sumber :
  • Pen Koarmada I

VIVA – Komando Armada I (Koarmada I) TNI Angkatan Laut telah menggelar latihan perang di Perairan Natuna Selatan dekat Laut China Selatan.

Filipina Bersiap Hadapi Konflik Bersenjata di Tengah Meningkatnya Agresi Tiongkok

Panglima Koarmada I, Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid menyatakan, latihan perang kali ini TNI AL dibawah komando Koarmada I telah mengerahkan sembilan Kapal Perang KRI dan satu unit pesawat udara.

Dia menjelaskan, Latihan Operasi Dukungan Tembakan yang digelar oleh TNI Angkatan Laut itu sesuai dengan instruksi Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono dalam Apel Gelar Pasukan yang diselenggarakan di Dermaga JICT II pada hari Senin, 23 November lalu agar seluruh pasukan tempur TNI Angkatan Laut selalu dalam keadaan siap siaga menghadapi berbagai ancaman dan tantangan yang dapat terjadi kapan saja.

Ini Cara Pemerintah Perkuat Pertahanan Laut Natuna Utara dari Ancaman Militer Asing

"Koarmada I merupakan Kotama operasional yang mengemban fungsi TNI Angkatan Laut di bidang pertahanan laut memiliki kewajiban dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai impelementasi tugas TNI sebagai penangkal dan penindak setiap bentuk ancaman militer serta ancaman bersenjata. Gelar Operasi Militer Perang (OMP) Koarmada sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan" Kata Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid dalam keterangan resmi yang diterima VIVA Militer, Rabu, 25 November 2020.

Photo :
  • Pen Koarmada I
Panglima Koarmada I: Jumlah Pelanggaran Kapal Asing di Laut China Selatan Menurun

Lebih jauh Pangkoarmada I menjelaskan, latihan ini dilaksanakan untuk mengukur tingkat kemampuan personel, unsur-unsur KRI Koarmada I serta mensinergikan dengan unsur terkait sebagai unsur pendukung dalam setiap melaksanakan kegiatan operasi sehingga dapat diperoleh gambaran kemampuan operasional Koarmada I mulai dari tingkat perorangan maupun satuan dalam melaksanakan dan mendukung tugas-tugas TNI dan TNI Angkatan Laut.

"Latihan dilakukan dengan bersifat interoperabilty antar satuan sehingga dibutuhkan kerjasama taktis unsur latihan yang meliputi komando, pengendalian dan komunikasi, dan pelaksanaan latihan mengutamakan prosedur secara cermat dan benar guna terwujudnya zero accident," ujarnya.

Pada Latihan kali ini, lanjut Pangkoarmada I, sembilan Kapal Perang TNI AL yang dikerahkan ke Perairan Natuna adalah KRI Bung Tomo-357, KRI John Lie-358,  KRI Sutedi Senoputra-378, KRI Tjiptadi-381, KRI Barakauda-633, KRI Kujang-642, KRI Surik-645, KRI Parang-647, KRI Bubara-868 serta 1 Pesawat Udara yakni Pesud CN-235 P-8303 yang melaksanakan kegiatan Manuver Lapangan dengan materi latihan Communication, Leaving harbour, Mine Field Transit, ADEX, Photex, Screnex, DCEX, AAROFEX, Flashex, OOWEX, NSIC, Prep Gunex, Gunex 1, Gunex 2, Tacman, Asuwex, Aswex, dan Pubex.

Sebagaimana diketahui, Laut China Selatan belakangan ini menjadi sorotan dunia internasional karena Angkatan Laut China mengklaim bahwa 95 persen wilayah perairan di Laut China Selatan merupakan wilayah teritorial Beijing.

Klaim China tersebut telah membuat sejumlah negara-negara di kawasan Indo-Pasifik, termasuk Amerika Serikat (AS). Bahkan, bulan lalu Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo secara khusus datang ke Indonesia dan meminta kepada Pemerintah Indonesia untuk berperan aktif dalam menjaga stabilitas keamanan Laut China Selatan yang saat ini telah diklaim oleh Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China di bawah komando Presiden Xi Jinping.

 

Laut China Selatan.

Taktik Agresif Tiongkok di Perbatasan: Ancam Stabilitas Regional Demi Keuntungan Teritorial

Saat ini, Tiongkok terlibat dalam 17 sengketa teritorial dengan negara-negara tetangganya, dengan sedikitnya 7 sengketa terkait wilayah.

img_title
VIVA.co.id
18 September 2024