Upaya Jenderal Kopassus Selamatkan Nyawa Rakyat di Acara Rizieq Shihab

VIVA Militer: Letjen TNI DM.
Sumber :
  • VIVA Militer/Istimewa

VIVA – Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) ke-27, Letnan Jenderal TNI Doni Monardo menjadi sorotan masyarakat Indonesia, setelah terjadinya kerumunan besar masyarakat di acara yang diselenggarakan pimpinan Organisasi Masyarakat FPI, Rizieq Shihab di Petamburan, Jakarta Pusat.

Apindo Apresiasi Rencana Pemerintah Tunda PPN 12 Persen

Perwira tinggi Angkatan Darat Tentara Nasional Indonesia (TNI AD) menjadi sorotan setelah lembaga yang dipimpinnya kini, yaitu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dituduh memberikan dukungan terhadap terselenggaranya acara itu.

Atas tuduhan itu, jenderal lulusan Akademi Militer 1985 itu angkat bicara, dilansir VIVA Militer, Senin 16 November 2020, Letjen Doni Monardo menyatakan, apa yang dilakukan timnya di acara Rizieq Shihab bukanlah sebuah bentuk dukungan.

Hari Ini Pilkada 2024 Digelar Secara Serentak, Warganet Bagikan Momen Nyoblos

Sebab, menurut Letjen TNI Doni, dia sama sekali tak peduli dengan acara itu, yang dipedulikannya adalah keselamatan nyawa rakyat Indonesia, yang hadir di tempat itu.

"Ini semata-mata demi memberikan perlindungan terbaik kepada bangsa kita. Solus Populi Suprema Lex, keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi," kata jenderal kelahiran Cimahi, Jawa Barat itu.

Terpopuler: Kronologi Polisi Tembak Pelajar hingga Tewas, Bapak Kopassus yang Ditakuti Elite Militer RI

VIVA Militer: Letjen TNI DM.

Photo :
  • VIVA Militer/Istimewa

Letjen TNI Doni menuturkan, pembagian masker yang dilakukan tim BNPB bukanlah aksi dukungan untuk acara Rizieq Shihab. Sebab, sejak awal Letjen TNI Doni telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat.

Menurut Letjen TNI Doni, berbagai upaya telah dilakukan agar kerumunan massa tidak terjadi di acara itu. Tapi empu acara keras kepala, sehingga akhirnya Letjen TNI Doni harus menempuh cara lain agar masyarakat yang hadir tidak terpapar Virus Corona atau COVID -19.

"Sehingga jalan terakhir adalah memberikan masker. Semata-mata adalah untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat," kata penyandang 3 bintang emas TNI tersebut.

Letjen TNI Doni tidak tahu bahwa upaya terakhir dirinya menyelamatkan nyawa rakyat itu akhirnya menuai pro dan kontra dari masyarakat. Dan secara ksatria, Letjen TNI Doni meminta maaf.

"Sekali lagi mohon maaf apabila langkah-langkah yang telah dilakukan ini mungkin banyak pihak yang kurang senang," ujar jenderal berdarah Minang itu.

Perlu diketahui, hingga detik ini Letjen TNI Doni masih berstatus sebagai prajurit TNI aktif. Dia dipercaya mengemban tugas sebagai Kepala BNPB atas permintaan Presiden RI, Joko Widodo. Letjen TNI Doni mulai menjabat sejak 9 Januari 2019 menggantikan Willem Rampangilei.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya