Letjen TNI Lantara Terkapar di Jalanan Ditusuk Orang Tak Dikenal
- Youtube
VIVA – Keberanian sosok Letjen TNI (Purn.) Geerhan Lantara akan senantiasa dikenang sebagai salah satu patriot bangsa. Bagaimana tidak, mantan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII/Tanjungpura ini pernah ditusuk orang tak dikenal hingga terkapar di jalanan.
Dalam rangkuman VIVA Militer dari berbagai sumber, peristiwa penusukan terhadap Geerhan terjadi saat ia bertugas memantau aksi demonstrasi rakyat Timor Timur, yang ingin memerdekakan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Tepatnya pada 12 November 1991, Geerhan yang saat itu masih berpangkat Mayor TNI turun ke jalan di Dili dengan berpakaian sipil untuk berkamuflase. Nahas bagi Geerhan, ternyata ada seorang pengunjuk rasa yang mengenalinya, karena tampak membawa radio handie talkie (HT). Pelaku penusukan itu tahu jika Geerhan adalah Wakil Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara (Linud) 700/Wira Yuda Cakti, dan langsung menikamnya.
Semburat darah dari luka tusuk membuat Geerhan terkapar di jalanan. Meski mengalami luka tusuk yang cukup parah, nyawa Geerhan berhasil diselamatkan.
Sebagai seorang prajurit, Geerhan bukan sekali saja berhadapan dengan maut. Pada peristiwa Tsunami Aceh 26 Desember 2004 silam, Geerhan juga jadi saksi bencana mahadahsyat yang merenggut nyawa 280 ribu orang. Saat itu Geerhan tengah menjabat sebagai Komandan Komando Resor Militer 012/Teuku Umar, yang berkedudukan di Alie Penyareng, Meulaboh.
Pasca tsunami, Geerhan yang saat itu berpangkat Kolonel TNI jadi salah satu sosok yang berkontribusi menggerakkan pasukan melakukan evakuasi awal korban.
Dari ujung barat Indonesia, Geerhan kemudian bertugas ke ujung timur saat menjadi Wakil Kepala Staf Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih. Setelah itu, Geerhan juga sempat menjabat sebagai Panglima Divisi Infanteri 2/Kostrad (Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat) hingga menjadi Pangdam XII/Tanjungpura dengan pangkat Mayor Jenderal TNI.
Pada 2011, Geerhan mendapatkan promosi jabatan menjadi Letnan Jenderal TNI dan menduduki posisi sebagai Inspektur Jenderal TNI Angkatan Darat (Irjen TNI AD). Setahun berselang, alumni Akademi Militer 1978 ini ditunjuk untuk menjadi Inspektur Jenderal TNI hingga akhinya pensiun pada 2014.