Ini Pesan Pangdam Kasuari kepada Pasukan Tempur TNI AD di Papua

VIVA Militer : Pangdam XVII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa
Sumber :
  • Instagram @kodam_kasuari

VIVA – Panglima Kodam XVII/Kasuari, Mayor Jenderal TNI I Nyoman Cantiasa pada hari Selasa, 3 November 2020 mengunjungi Markas Komando Batalyon Infanteri Raider Khusus 762/Vira Yudha Sakti di Kota Sorong, Papua Barat.

Roadmap Repatriasi Hak Militer Sumber Daya Pertahanan Negara

Kedatangan Danjen Kopassus ke-31 itu merupakan kunjungan pertamanya untuk bertemu dengan seluruh pasukan tempur khusus yang bertugas di Tanah Papua sejak dirinya diangkat menjadi Pangdam Kasuari bulan September 2020 lalu.

Dalam kunjungannya itu, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa berkesempatan menyaksikan secara langsung demonstrasi yang dilakukan pasukan tempur TNI AD yang bermarkas di Papua itu.

TNI Pemersatu Anak Bangsa Demi Kemajuan Indonesia

Pangdam Kasuari itu pun mengungkapkan di hadapan ratusan prajurit Raider Khusus 762/VYS, bahwa dirinya memiliki visi dan misi dalam membangun personel TNI AD yang memiliki kemampuan handal dan profesional dalam bertugas di medan juang.

"Saya punya visi dan misi, bagaimana menjadikan Prajurit Kodam XVIII/Kasuari, termasuk kalian Prajurit Yonif RK 762/VYS menjadi prajurit yang Profesional," kata Pangdam XVII/Kasuari dikutip militer">VIVA Militer dari keterangan resmi Kodam Kasuari, Rabu, 4 November 2020.

Mayjen TNI Ilyas Belah Belantara Jalan 500 Kilo Demi Temui Pasukan Letkol Dimas di Pedalaman Papua

Dia menjelaskan, Yonif 762/VYS adalah satuan tempur yang memiliki sejarah panjang dalam pendiriannya. Satuan tempur Raider Khusus 762 adalah satuan tertua yang pertama kali didirikan oleh Presiden RI pertama, Ir.Soekarno ketika Bung Karno ingin memperebutkan Irian Barat dari tangan penjajah. Dan hingga saat ini, lanjut Mayjen Cantiasa, Tanah Papua selalu berada dalam bingkai kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Kalian harus mampu menjaga stabilitas keamanan yang ada di sini, jangan ada yang mengganggu kedaulatan NKRI, dan kalian juga harus bisa melakukan Pembinaan Teritorial," ujarnya.

Perwira Tinggi TNI AD lulusan terbaik Akmil tahun 1990 itu juga berpesan kepada seluruh prajurit tempur Yonif 762/VYS, dalam bertugas menjaga bingkai NKRI dan melakukan pembinaan teritorial di Tanah Papua, prajurit TNI harus mengedepankan humanisme dan profesionalitasnya. Dia mengecam keras jika ada prajurit TNI AD yang arogan dan menyakiti rakyat di Tanah Papua.

"Kalian harus baik-baik dengan masyarakat. Jangan sekali-kali kalian menyakiti rakyat karena kita berasal dari rakyat. Tidak bisa hanya TNI, Polri, pemerintah atau politisi saja tetapi kita harus bersinergi dengan semua komponen bangsa ini, kita harus bersatu,” pungkasnya.

Baca juga : Pidato Mantan Danjen Kopassus di Tanah Papua Ingatkan Jasa Bung Karno

Ketua Komisi Nasional HAM (sumber : viva.co.id)

Pelanggaran HAM di Papua, Sebuah Luka yang Menuntut Keadilan

Pelanggaran HAM di Papua adalah luka menganga yang menuntut keadilan.

img_title
VIVA.co.id
11 Juni 2024