Viral, Prajurit Marinir Bubarkan Massa di Tanah Abang Dengan Santuy

VIVA Militer : Prajurit Marinir TNI AL bubarkan massa saat demo UU Omnibus Law
Sumber :
  • Dispen Kormar TNI AL

VIVA – Korps Marinir TNI AL telah mengerahkan ribuan prajuritnya untuk membantu aparat kepolisian dalam menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat (kamtibmas) dalam gelombang aksi unjuk rasa penolakan UU Omnibus Law Cipta Kerja yang berujung rusuh di Jakarta pada hari Selasa kemarin, 13 Oktober 2020.

KSAU Pimpin Sertijab 2 Jabatan Strategis TNI AU, Marsma TNI Deny Resmi Jadi Dankopasgat yang Baru

Salah satu yang diterjunkan oleh Korps Marinir TNI AL ke lapangan adalah Satuan Setingkat Batalyon (SSY) 5 Marinir di bawah pimpinan Letkol Marinir Budi Wijani.

Sebagai seorang prajurit TNI AL, tentunya nyali Letkol Budi tidak diragukan lagi. Dia rela menerobos kerumunan masa untuk berdialog dengan warga masyarakat yang tinggal di sekitar Kebon Kacang, Tanah Abang ketika kerusuhan di jalan raya KH Mas Mansyur, Jakarta Pusat pecah.

Drone Aruna 45 Karya Anak Bangsa yang Diproyeksikan Perkuat Alutsista TNI AL Sukses Uji Terbang di Langit Teluk Jakarta

Dengan tangan kosong, prajurit Baret Ungu itu mendatangi kerumunan warga Kebon Kacang, dia memilih untuk berdialog secara langsung dengan perwakilan warga yang protes akibat pemukimannya menjadi sasaran gas air mata yang ditembakkan aparat petugas kepolisian yang hendak membubarkan para demonstran yang didominasi pelajar STM di sekitar Pusat Perbelanjaan Thamrin City.

"Kita kesini karena mendapatkan informasi bahwa telah terjadi kerusuhan di sini. Kami datang kesini tidak membawa apa-apa, kami meminta seluruh masyarakat dapat kembali ke rumah masing-masing," kata Letkol Marinir Budi Wijani dikutip VIVA Militer dari video pendek yang viral di jagad sosial media, Rabu, 14 Oktober 2020.

Sambangi Sanggabuana Menlatpur Kostrad, Mayjen TNI Syafrial Temui Langsung Prajurit yang Akan Berangkat Tugas ke Papua

Kedatangan Letkol (Mar) Budi Wijani sempat mendapatkan penolakan dari warga sekitar Kebon Kacang, Jakarta Pusat yang merasa keberatan dengan tindakan represifitas aparat Kepolisian Negara Republik Indonesia yang telah membubarkan masa aksi yang berujung rusuh pada Selasa malam.

"Iyaa saya juga tidak bawa apa-apa. Ini kampung saya, ini tanah kelahiran saya. Kami merasa tidak nyaman dengan tembakan gas air mata seperti ini. Jadi tolonglah jangan perlakukan kami begini," kata salah satu warga yang sempat menghadang prajurit Marinir itu.

Mendengar keluhan dari  warga itu, Letkol (Mar) Budi Wijani lebih mengedepankan komunkasi dengan cara persuasif agar warga kembali pulang ke rumah masing-masing agar tidak terprovokasi dengan sejumlah oknum demonstran yang mencoba membuat kerusuhan di sejumlah titik di sekitar Pusat Perbelanjaan Sudirman City.

Letkol Budi meyakinkan para warga akan segera berkoordinasi dengan aparat kepolisian agar tidak salah sasaran dalam memecah konsentrasi massa.

"Iya, ini akan menjadi perhatian kami. Saya yakinkan kepada bapak-bapak semua yang ada di sini, saya akan koordinasikan permasalahan ini kepada pihak kepolisian. Ini akan menjadi perhatian khusus bagi kami. Karena biar bagaimana pun kita ini kan sama, kita ini kan rakyat semua ini. Saya hanya tidak ingin terjadi sesuatu yang bisa merugikan kita semua di sini," ujar Letkol (Mar) Budi.

Tidak lama dari itu, para warga Kebon Kacang itu pun dapat mendengarkan saran prajurit Marinir TNI AL itu. Mereka bersedia kembali ke rumah masing-masing karena Letkol (Mar) Budi Wijani memberikan garansi kepada masyarakat.

"Iyaa saya setuju Pak. Karena kami ini kan masyarakat, kita bukan pendemo loh. Seharusnya dia harus mengayomi loh sebagai aparat hukum," kata salah satu warga Kebon Kacang itu.

"Iya, makanya kita ke sini ingin meluruskan, agar tidak terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan agar bapak-bapak kembali ke rumah masing-masing. Kita sama-sama masyarakat Indonesia Pak," tegas Letkol (Mar) Budi Wijani.

Karena keberanian dan cara diplomasi Komandan SSY 5 Marinir itu, akhirnya ratusan masyarakat yang semula berkerumun di Jalan Raya KH.Mas Mansyur kembali ke rumah mereka masing-masing tanpa terjadi benturan fisik.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya