Propaganda Bahaya OPM, TNI Difitnah Mau Bunuh Semua Pendeta Papua
- TNI
VIVA – Ternyata tak cuma gencar melakukan penyerangan terhadap basis-basis pertahanan Tentara Nasional Indonesia. Ternyata kelompok separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) juga semakin brutal melancarkan propaganda-propaganda terhadap TNI.
Kali ini tak main-main, OPM menyebarkan fitnah dan kebohongan besar bahwa TNI akan melakukan pembunuhan terhadap semua pendeta di Papua.
Berdasarkan informasi yang dihimpun VIVA Militer, Selasa 12 Oktober 2020, propaganda tersebut disiarkan OPM melalui jaringan-jaringan media yang dikuasai pasukan OPM yang dinamai Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat alias TPNPB-OPM.
Dalam siaran propaganda itu, TPNPB-OPM mengkambing hitamkan kematian Pendeta Yeremia Zanambani, yang mereka bunuh sendiri di Hitadipa, Intan Jaya, untuk menguatkan fitnah terhadap TNI.
'Berakhirnya otonomi khusus di Papua, negara menargetkan penembakan semua pendeta-pendeta dari gereja KINGMI, KATOLIK, GIDI, BAPTIS, GKII, PANTEKOSTA DLL,'tulis TPNPB-OPM dalam siaran propaganda itu.
Propaganda busuk ala OPM ini sebenarnya sudah terdeteksi oleh TNI. Bahkan, TNI sudah tahu betul bahwa fitnah dan kebohongan yang disebarkan OPM itu, memang bagian dari taktik untuk menarik perhatian dunia internasional. Dan merupakan pesanan pendukung OPM dari luar negeri.
Dalam laporan terbaru Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III, terbongkar bagaimana OPM melancarkan taktik baru nan licik itu.
Menurut Kepala Penerangan Kogabwilhan III, Kolonel Czi I Nyoman Gede Suriastawa, kini OPM dengan sengaja melancarkan serangan brutal di tengah-tengah keramaian warga sipil. Hal itu dilakukan agar TNI terprovokasi untuk membalas serangan OPM dengan kontak senjata.
Tujuannya pun sangat jelas, OPM ingin menjebak TNI, agar bisa dituduh dan difitnah telah melakukan pelanggaran HAM, dengan melakukan pembunuhan terhadap warga sipil. Karena itulah, dalam semua serangan, OPM sengaja menembak mati warga sipil untuk dijadikan tumbal menjebak TNI. Termasuk dalam kasus kematian Pendeta Yeremia Zanambani.
"Mereka butuh bahan untuk memojokkan Pemerintah Indonesia di forum internasional. Namun ternyata mereka lah pelakunya. Sudah beberapa kali kesempatan terbukti bahwa KKSB dan pendukungnya selalu memutarbalikkan fakta kejadian. Mereka tidak berkomentar bila korban yang terbukti mereka bunuh adalah warga sipil baik orang asli Papua maupun pendatang. Ini bukti bahwa mereka lah pelanggar HAM yang sebenarnya," kata Kolonel Suriastawa.
"Semoga warga masyarakat dan dunia internasional bisa paham akan situasi ini dan tidak mudah percaya dengan fitnah dan berita bohong yang selalu dimainkan KKSB beserta kelompok pendukungnya di luar negeri," kata Kolonel Suriastawa dalam keterangan tertulisnya.
Baca: TNI Berduka, Kolonel Cecep Hidayat Meninggal Dunia