TNI Sergap OPM yang Mau Serang Bandara
- twitter.com
VIVA – Tentara Nasional Indonesia (TNI) kembali menggagalkan aksi Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) yang diduga akan hendak menyerang Bandara Bilorai Sugapa, Intan Jaya, Papua.
Kepala Penerangan (Kapen) Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III, Kolonel Czi IGN Suriastawa menjelaskan, bahwa beberapa hari terakhir KKSB semakin beringas melakukan aksi penyerangan ke berbagai sasaran termasuk Bandara.
“Ancaman yang khusus ditujukan ke transportasi udara disampaikan oleh anggota KKSB bernama Sebby Sambom pada hari Sabtu, 19 September 2020 yang lalu,” ujar Kolonel Czi IGN Suriastawa di Papua, Rabu, 7 Oktober 2020.
Selanjutnya, Suriastawa menceritakan bahwa ancaman tersebut direspons TNI dengan meningkatkan kesiagaan di setiap bandara untuk mencegah serangan KKSB, seperti yang terjadi di bandara Bilorai, Jumat, 18 September 2020.
“Prajurit TNI dari Yonif Raider 400/BR melaksanakan patroli pengamanan di sekitar wilayah Bandara Bilorai. Sekitar pukul 08.22 WIT patroli melihat dua orang yang mencurigakan bergerak mengendap-endap keluar masuk semak-semak di sekitar Bandara. Diduga kedua orang tersebut merupakan bagian dari kelompok KKSB yang sedang persiapan untuk menyerang Bandara Bilorai," ujarnya.
Dikatakannya, prajurit yang melaksanakan patroli tersebut langsung siaga dan terus mengintai sambil melaporkan ke komando atas. Sesaat setelah melihat jelas kedua orang tersebut keluar dari semak-semak menenteng senjata laras panjang, prajurit TNI memberikan tembakan peringatan ke udara.
Kedua terduga kelompok KKSB tersebut kemudian melarikan diri menjauh dari aparat ke dalam hutan. Hingga saat ini pasukan TNI terus melakukan pengamanan di daerah sekitar bandara untuk mencegah gangguan kelompok KKSB tersebut. Sampai dengan Rabu sore, TNI masih berjaga dan situasi di bandara sudah kondusif.
Suriastawa menegaskan, kejadian hari ini terkait ancaman terhadap penerbangan sipil membuktikan bahwa KKSB terus menerus membuat kekacauan dan penyerangan terhadap objek vital masyarakat umum seperti Bandara untuk mengganggu keamanan dan kedamaian masyarakat Papua.
Hal ini terus dilakukan dalam rangka mencari perhatian nasional dan dunia serta berusaha untuk menjadikannya bahan berita bohong untuk memfitnah Aparat keamanan yang ada di Papua