Markas Diserang Jelangkung, OPM Ngamuk Tembaki Pos-pos TNI
- VIVA Militer/Istimewa
VIVA – Kelompok separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali berulah. Usai salah satu markas persembunyian digempur pasukan Tentara Nasional Indonesia, mereka mengamuk dan menyerang pos-pos TNI.
Dari informasi yang dihimpun VIVA Militer, Rabu 7 Oktober 2020, dalam beberapa hari terakhir ini, kelompok bersenjata itu, melakukan penyerangan ke basis pertahanan TNI.
Yang pertama, OPM menyerang markas Komando Distrik Militer Persiapan di Kabupaten Intan Jaya. OPM melepaskan beberapa tembakan di lokasi tersebut. Dan tak ada seorang pun prajurit TNI yang menjadi korban serangan itu.
Selanjutnya, OPM menyerang Pos TNI di Pasar Baru Kenyam, Kabupaten Nduga. Di tempat ini, OPM tercatat melepaskan 8 tembakan. Lagi-lagi, tak ada seorang pun prajurit TNI, yang terkena tembakan.
Malahan, sebutir peluru yang dilepaskan OPM dari perbukitan mengenai seorang warga sipil yang melintas di lokasi penyerangan.
Hal ini dibenarkan Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III, Kolonel Czi I Gusti Nyoman Suriastawa.
"Pagi tadi kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) menembaki pos TNI yang berada di Pasar Baru Kenyam, Kabupaten Nduga. Akibat aksi ini, satu warga yang merupakan, karyawan PT Dolarosa tertembak di pinggang kiri tembus ke punggung kanan," kata Kolonel Suriastawa.
OPM melancarkan serangan demi serangan ke basis-basis pertahanan TNI, setelah markas persembunyian mereka di tengah hutan Distrik Tal, Kabupaten Nduga, hancur diserbu pasukan TNI dari Tim Saka, Tim Jelangkung dan Tim Nagabonar.
Dalam penyerbuan itu, satu anggota OPM tewas dalam baku tembak dengan Tim Jelangkung. Dan lebih dari tiga lainnya melarikan diri ke hutan melalui sungai.
Untuk diketahui, TNI secara tak sengaja menemukan markas OPM di dalam hutan di Dal. Ketika itu prajurit TNI sedang melakukan patroli di sekitar lokasi.
Markas persembunyian OPM terlacak setelah prajurit TNI mendengar suara teriakan orang dari tengah hutan. Dari situ TNI menemukan petunjuk lainnya, yakni kepulan asap. Setelah dilakukan penyisiran, ternyata TNI menemukan sebuah gubuk atau honai.
Kecurigaan TNI meningkat saat melihat ada antena di honai itu, dan setelah dilakukan pengintaian, tampak dua orang di luar honai, salah satunya membawa senjata api. Dan di dalam honai masih ada beberapa orang lainnya.
Akhirnya penyerbuan pun dilakukan, Tim Jelangkung melakukan serangan awal dengan tembakan mengarah ke dua pria bersenjata. Kemudian serangan itu dibalas, baku tembak terjadi hampir 15 menit, sampai akhirnya orang-orang itu menjebol honai dan melarikan diri.