TNI Ungkap Modus Jenderal Gatot Cs ke Kalibata, Tak Murni Ziarah

VIVA Militer: Panglima Kodam Jaya saat ziarah kubur ke TMP Kalibata.
Sumber :
  • Kodam Jaya

VIVA – Akhirnya Tentara Nasional Indonesia (TNI) angkat bicara tentang kegaduhan yang terjadi di area Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan.

Letkol Salim, Komandan Marinir Rusia Tewas Dihantam Roket Buatan Amerika

Melalui Panglima Komando Daerah Militer Jayakarta, Mayor Jenderal TNI Dudung Abdurachman, TNI mengungkapkan bahwa ternyata aksi Panglima TNI ke-19, Jenderal TNI (purnawirawan) Gatot Nurmantyo dan sejumlah purnawirawan TNI ke TMP Kalibata, tak murni ingin berziarah.

Sebab pada kenyataannya rombongan Jenderal Gatot dan para jenderal purnawirawan menggelar deklarasi kelompok bernama Purnawirawan TNI Pengawal Kedaulatan Negara (PPKN).

Suplai Pasukan dan Senjata ke Rusia, Korut Terima Cuan Rp97 Triliun

"Para purnawirawan bukan mewakili organisasi yang sah seperti PEPABRI dan PPAD. Melainkan yang tergabung dalam KAMI dan PPKN, yang akan memanfaatkan momen 30 September untuk mendeklarasikan di tugu makam Pahlawan Kalibata," kata Mayjen Dudung di Markas Kodam Jaya, Cawang, Jakarta Timur dilansir VIVA Militer dari siaran resmi, Kamis 1 Oktober 2020.

Menurut Mayjen Dudung, sebenarnya kegiatan itu juga tidak mendapatkan izin dari Kementerian Sosial. Sebab memang kondisi Jakarta saat sedang dalam serangan COVID-19.

Rusia Pindahkan Rudal Canggih dari Suriah ke Benghazi dan Tobruk

"Alasan Kemensos tak mengeluarkan izin karena untuk menghindari penyebaran COVID-19," kata Mayjen Dudung.

VIVA Militer: Panglima Komando Daerah Jayakarta, Mayjen Dudung Abdurachman

Meski begitu, aksi tetap dilangsungkan, dan aparat TNI yang bertugas di TMP Kalibata, memberikan kesempatan bagi kelompok itu untuk melakukan ziarah, dengan mematuhi protokol penanganan COVID-19, yaitu dibagi dalam beberapa kelompok yang maksimal diikuti 30 orang saja.

"Aparat sangat menghormati para purnawirawan, walau tanpa izin. Namun yang terjadi sebagian purnawirawan bukan berziarah tapi justru melakukan deklarasi dengan tujuan menyampaikan keprihatinan terhadap kebijakan pemerintah," kata Mayjen Dudung dalam pernyataan tersebut.

Satuan Tugas PDMK telah mengeluarkan imbauan. Tapi tak dihiraukan. "Melihat hal itu barulah Komandan Kodim bertindak untuk mengingatkan karena tidak sesuai tujuan semula, termasuk tidak menegakkan protokol kesehatan," kata  Mayjen Dudung.

Untuk diketahui, pada Rabu sore 30 September 2020, Jenderal Gatot dan jenderal-jenderal purnawirawan TNI dilaporkan telah dihadang Komandan Kodim 0505/Jakarta Selatan, Kolonel TNI Ucu Yustiana. Padahal peristiwa sebenarnya tidak seperti itu.

Kolonel Ucu malah bersikap sebaliknya, dia tampak tenang dan sopan berbicara kepada seniornya di TNI itu. Bahkan, Kolonel Ucu membungkukkan tubuhnya ketika berbicara dengan Jenderal Gatot, meskipun beberapa kali Jenderal Gatot berbicara sembari mengacung-acungkan jari telunjuknya ke tubuh sang kolonel.

Kolonel Ucu menghampiri Jenderal Gatot untuk menyampaikan beberapa aturan yang ditetapkan dalam berziarah, dan aturan itu tak hanya berlaku untuk Jenderal Gatot beserta rombongan. Tapi semua kalangan yang datang.

Baca: Terkuak Aksi Jenderal Gatot Cs di Kalibata Tak Diketahui PEPABRI TNI

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya