Diusir Arek Suroboyo, Gatot Nurmantyo Dijaga Ketat Prajurit TNI
- Istimewa
VIVA – Jenderal TNI (purnawirawan) Gatot Nurmantyo mengalami nasib nahas ketika membuat acara di Gedung Juang 45 Surabaya, Jawa Timur.
Informasi yang dihimpun VIVA Militer, Senin 28 September 2020, Panglima TNI ke-19 itu dikepung dan diusir dari Kota Pahlawan oleh massa dari arek-arek Surboyo.
Pengusiran itu terjadi, karena arek Suroboyo menilai kehadiran jenderal kelahiran Tegal, Jawa Tengah, itu hanya merusak kedamaian di Surabaya.
Selain itu, Jenderal Gatot dapat membahayakan keselamatan warga Kota Surabaya, karena menggelar acara dengan menciptakan kerumanan massa di tengah mengganasnya wabah Virus Corona atau COVID-19.
Dalam rekaman video amatir yang beredar luas memperlihatkan, memang di acara itu Jenderal Nurmantyo tidak memenuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah. Dia sama sekali tak mengenakan masker di tengah padatnya kerumunan massa yang mengepung acara itu.
Selama pengusiran itu berlangsung, petugas kepolisian menerapkan pengamanan berlapis di sekitar lokasi., untuk mencegah massa masuk ke lokasi acara. Selain itu, sejumlah prajurit TNI juga melakukan penjagaan ketat terhadap Jenderal Gatot.
Dua prajurit TNI terlihat melakukan pengawalan melekat pada tubuh Jenderal Gatot hingga lulusan Akademi Militer 1982 itu, dari mulai pengusiran sampai Jenderal gator pergi meninggalkan lokasi acara dengan mobil mewah bernomor polisi B 208 SSG.
Diketahu, para prajurit TNI yang menjaga Gatot itu merupakan petugas dari Satgas Penanganan COVID-19 Kota Surabaya.
Gatot tiba di gedung itu untuk menghadiri acara organisasi massa yang sedang giat dibangunnya bersama sejumlah tokoh politik nasional lainnya.