Sangar, Ini Kapal Perang Rudal TNI yang Kawal Jenderal Luhut ke Lagoi
- TNI AL
VIVA – Tentara Nasional Indonesia mengerahkan armada perang laut dan udara untuk mengamankan perjalanan Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi, Jenderal (purnawirawan) TNI Luhut Binsar Panjaitan, menuju ke lokasi rapat koordinasi pimpinan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN).
Rapat besar para menteri kabinet Presiden Joko Widodo itu digelar di One Trre Hill Laguna Bintan Resort, di kawasan wisata Lagoi, Bintang, Kepulauan Riau.
Dalam siaran resminya dilansir VIVA Militer, Sabtu 26 September 2020, TNI AL menyebutkan, pengamanan itu berstandar VVIP, dan karena itulah tiga kapal perang BKO dari Gugus Keamanan Laut (Guskamla) Komando Armada I Operasi Pengamanan Perbatasan RI-Singapura, dikerahkan.
Ketiga kapal perang RI itu di antaranya, KRI Alamang-644, KRI Clurit-641 dan KRI Silea-858. Selain ketiga kapal perang itu, TNI AL juga mengerahkan pesawat udara P-8202 dan Helikopter BO HE-4109.
Perlu diketahui, dua dari tiga kapal perang yang mengawal Jenderal TNI yang pernah berhasil mendirikan Detasemen 81 Anti Teroris Komando Pasukan Khusus (Kopassus), merupakan kapal perang yang dibekali peluru kendali alias rudal. Berikut spesifikasinya:
KRI Alamang-644 merupakan Kapal Cepat Rudal (KCR) TNI AL yang memiliki sistem persenjataan modern. Di dalam kapal yang memiliki panjang 44 meter dan lebar 8 meter ini, bersemayam meriam kaliber 30 milimeter dengan enam laras.
Selain itu, pada anjungan belakang kapal dilengkapi dua unit meriam 20 milimeter. Dengan senjata ini KRI Alamang mampu melakukan pertempuran jarak dekat. Yang paling hebatnya lagi, kapal ini juga difasilitasi peluru kendali anti-kapal, C-705 buatan China. Kapal ini buatan anak negeri yang diproduksi di Batam.
KRI Clurit juga satu kelas dengan KRI Alamang. Bahkan satu pabrikan. Tugas KRI Clurit adalah kapal pemukul reaksi cepat. Jadi kapal ini bertugas menyerang secara tiba-tiba secara cepat untuk menghancurkan musuh dalam sekali serangan.
Kapal ini juga memiliki kemampuan menghindari dari musuh yang hebat, karena mampu bermanuver dengan kecepatan 30 knot. Seluruh sistem persenjataan di kapal ini sama dengan yang ada di KRI Alamang.
Sementara itu, KRI Silea 858 merupakan kapal patroli cepat kelas penyerang. Kapal ini dahulunya digunakan Angkatan Laut Australia atau Royal Australian Navy. Namun kemudian dihibahkan ke Indonesia.
Baca: Rapat ke Lagoi, Jenderal Luhut Dikawal 3 Kapal Perang Rudal TNI