Kisah Marsekal TNI Terbangkan Jet Soviet di Tim Aerobatic Pertama AU
VIVA – Mantan Kepala Staf Angkatan Udara yang keempat, bisa dibilang memiliki perjalanan sebagai seorang prajurit a\Angkatan Udara yang cukup mulus. Ia adalah Marsekal TNI Roesmin Noerjadin.
Setelah menyelesaikan sekolah penerbangan pada tahun 1952, Roesmin diangkat sebagai Letnan Muda Udara I. Kemudian ia ditempatkan menjadi penerbang di Skadron 3 Pemburu di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, tepatnya pada tanggal 17 Juli 1952.
Menurut catatan sejarah yang dihimpun VIVA Militer dari berbagai sumber Selasa 22 September 2020, karier Roesmin kian menanjak usai menjadi penerbang di Skadron 3 Pemburu.
Pada tahun 1955, ia juga berhasil menyelesaikan Latihan Dasar Kemiliteran. Lalu pada tahun 1960, Roesmin mendapat kesempatan untuk mengikuti Australian Command and Staff Collage. Jalan mulus layaknya jalan tol, Roesmin kembali mengikuti Sekolah Para Penerjun tahun 1963 dan mengikuti Flight Inst School yang diselenggarakan di Inggris pada tahun 1964.
Setelah menyelesaikan pendidikannya, kini perjalanan kepangkatan dan jabatan Roesmin bermula. Tepatnya pada tanggal 1 Maret 1953, pangkatnya dinaikan satu tingkat menjadi Letnan Udara II. Hanya berselang satu tahun, pangkatnya kembali dinaikan menjadi Letnan Udara I.
Di awal tahun 1960, TNI AU memiliki tim aerobatic pertama yang sempat tampil di hadapan umum yang dilakukan empat penerbang Skadron Udara 11 dan mereka menggunakan pesawat tempur MiG-17 buatan Uni Soviet.
Tim itu berisikan Kolonel Pnb Roesmin “Elang” Nurjadin dan Kolonel Pnb Leo “Eagle” Wattimena sebagai pemimpinnya. Sementara anggota tim terdiri dari Mayor Pnb Ibnu “Scorpion” Subroto, Mayor Pnb Manetius “Blue Angel” Mudsijan dan Kapten Pnb Sukardi.
Lagi-lagi dewi fortuna berpihak kepadanya. Karena pada tanggal 1 Januari 1961, pria kelahiran 1930 itu dinaikan pangkatnya menjadi Letnan Kolonel. Tidak hanya itu, Roesmin juga menjabat sebagai Asisten Direktur Operasi Sops Markas Besar Angkatan Udara.
Ia hanya membutuhkan waktu satu tahun untuk menjabat sebagai wakil Panglima Koops AU, dengan pangkat Kolonel Udara. Usai menjabat wakil Panglima Koops AU, Roesmin diberi kepercayaan untuk menjabat sebagai Atase Pertahanan KBRI di Bangkok.
Tidak hanya di Bangkok saja, Roesmin yang saat itu berpangkat Komodor Udara kembali menjabat Atase Pertahan di Moskow tahun 1965. Roesmin memang memiliki prestasi yang cukup cemerlang, sehingga pantas saja jika ia sangat cepat dinaikkan pangkatnya.
Karena pada tahun 1966, ia berpangkat Laksamana Muda Udara dan dipercaya untuk menjadi Panglima Angkatan Udara. Saat memegang jabatan ini, pangkatnya dinaikan menjadi Laksamana Madya Udara.
Kini nama Roesmin Noerjadin diabadikan sebagai nama baru untuk Pangkalan Angkatan Udara di Pekanbaru, Riau.
Baca: Kisah Putra Ambarawa Pendiri TNI AL, Gurunya Jenderal Ali Sadikin