KSAD Besuk Driver ANTV yang Jadi Korban Penembakan Rusuh Ciracas
- Dispen TNI AD
VIVA – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa pagi tadi mendatangi Rumah Sakit Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat. Kedatangan KSAD itu dalam rangka membesuk sekaligus mengantarkan kepulangan driver ANTV, Maulana yang menjadi salah satu korban kerusuhan Kantor Kepolisian Sektor Ciracas pada akhir Agustus lalu.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Nefra Firdaus menyatakan, Jenderal TNI Andika Perkasa yang didampingi oleh sang istri, Hetty Andika, serta Chief News and Sport Centre ANTV Reva Deddy Utama tiba di RSPAD Gatot Soebroto sekitar pukul 10.00 wib.
Jenderal Andika bersama tim dokter RSPAD Gatot Soebroto melepas kepulangan Maulana setelah menjalani perawatan secara intensif selama 15 hari karena luka tembak di bagian kepala ketika insiden penyerangan dan pembakaran Polsek Ciracas lalu.
"Selain memberikan perawatan intensif, KSAD juga memberikan santunan berupa uang tunai Rp50 juta, serta pengamanan selama perjalanan pulang dan di rumah korban," kata Brigjen TNI Nefra Firdaus ketika dikonfirmasi oleh VIVA Militer, Sabtu, 12 September 2020.
"Istri korban juga mendapatkan konseling psikologis dari Tim RSPAD Gatot Soebroto. Untuk kontrol selanjutnya korban juga mendapatkan fasilitas antar jemput dari RSPAD Gatot Soebroto," tambahnya.
Sebagaimana diketahui, kerusuhan yang terjadi di kantor Polsek Ciracas terjadi pada hari Sabtu, 29 Agustus 2020 lalu. Kantor Kepolisian Sektor tiba-tiba diserang ratusan orang tak dikenal dengan menggunakan berbagai macam senjata.
Tidak hanya kantor polisi saja, semua kendaraan yang sedang parkir di halaman Polsek Ciracas pun menjadi sasaran kebrutalan masa ketika itu, salah satunya mobil operasional ANTV turut menjadi sasaran perusakan massa. Bahkan, ratusan gerobak dan warga yang berada di sekitar lokasi kejadian pun ikut menjadi korban penyerangan Polsek Ciracas tersebut.
Belakangan diketahui ratusan massa yang menyerang kantor Polsek Ciracas itu ternyata oknum Anggota TNI dari berbagai kesatuan. Mereka menyerang Polsek Ciracas karena mendapatkan berita bohong yang menyatakan bahwa salah satu Anggota TNI AD yang bernama Prada MI dikeroyok oleh sejumlah orang tak dikenal di kawasan Cibubur.
Maulana yang saat itu tengah berada di lokasi kejadian, menjadi sasaran amukan ratusan oknum TNI dari berbagai kesatuan itu. Maulana dianiaya, kepalanya ditembak sehingga dia harus menjalani operasi pengambilan proyektil peluru yang bersarang di kepalanya oleh Tim dokter RSPAD Gatot Soebroto.
Dalam kasus itu, sejauh ini Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI telah menetapkan 56 prajurit TNI sebagai tersangka. 56 oknum TNI yang telah ditetapkan sebagai tersangka itu terdiri dari 50 orang prajurit dari kesatuan TNI AD dan 6 orang prajurit dari TNI AL.
"Pihak TNI juga sudah mengganti kerugian yang ditimbulkan dalam aksi massa itu. Lebih dari seratus orang yang menerima ganti rugi dengan total lebih dari setengah miliar rupiah," kata Brigjen TNI Nefra Firdaus.
Baca juga : Nasib Mujur Mang Eeng Cs Usai Ditabrak Tank Baja TNI di Bandung