Segudang Prestasi Jenderal Gatot, Panglima TNI Pertama Jokowi

VIVA Militer: Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kiri) dan Presiden RI, Joko Widodo
Sumber :
  • South China Morning Post

VIVA – Nama Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo mungkin tak asing lagi di telinga masyarakat. Ya dia adalah mantan Panglima TNI yang ditunjuk Presiden Joko Widodo.

Antisipasi Bencana Nasional, Pangkogabwilhan II Cek Kesiapan Pasukan PRCPB Yonzipur 10 Kostrad

Ternyata mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke-19 ini, memiliki segudang prestasi dan mendapat banyak bintang penghargaan. Bahkan penghargaan itu tidak hanya di dapatnya dari TNI saja, melainkan dari luar negeri.

Berdasarkan pantauan VIVA Militer dari berbagai sumber Kamis 2 September 2020, pria kelahiran 1960 itu tercatat mendapat lima bintang penghargaan. Tanda penghargaan pertama ia dapatkan dari Amerika Serikat berupa Meritorious Service Medal, lalu dari Brunei Darussalam berupa Darjah Paduka Keberanian Laila Terbilang Yang Amat Gemilang Darjah Pertama.

4 Kapal Perang Terlibat Dalam Latma Helang Laut Antara TNI AL dan Royal Brunei Navy di Laut Jawa

Kemudian pria asal Jawa Tengah itu, mendapat dua bintang penghargaan dari Singapura, yaitu Pingat Jasa Gemilang dan Darjah Utama Bakti Cemerlang. Selain itu, ia juga mendapat tanda jasa dari Malaysia berupa Darjah Kepahlawanan Angkatan Tentera Malaysia.

Untuk dari dalam negeri, pria lulusan akademi militer tahun 1982 juga mendapatkan tanda jasa. Di antaranya adalah Bintang Dharma (2013), Bintang Yudha Dharma Utama (2016), Bintang Kartika Eka Paksi Utama (2015), dan Bintang Jalasena Utama (2016).

Kabar Duka TNI, Kolonel Leonardo Meninggal Dunia

Selain tanda jasa atau penghargaan, Gatot berhasil meraih beberapa brevet seperti Brevet Komando Kopassus, Wing Penerbang TNI AU, dan Brevet Hiu Kencana.

Prestasi yang tak kalah penting adalah Gatot pernah terlibat dalam Operasi Tinombala. Operasi Tinombala merupakan operasi yang dilancarkan TNI dan Polri pada tahun 2016. Operasi ini berlangsung di wilayah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

Operasi Tinombala juga melibatkan Kostrad, Marinir, Raider, dan Kopassus. Operasi ini berhasil membatasi ruang gerak kelompok Santoso. Kelompok teroris ISIS yang berada di Indonesia.

Syekh Abu Wardah atau yang lebih dikenal dengan Santoso ini, tidak dapat berkutik atas desakan yang dilakukan TNI dan Polri. Sehingga Santoso dan kelompoknya berada dalam situasi yang terjepit dan kelaparan.

Kemudian, kepala kelompok teroris ini berhasil ditembak mati oleh Satuan Tugas Operasi Tinombala setelah sebelumnya sempat terjadi baku tembak di wilayah Desa Tambarana.

Baca: Pendaftaran Calon Perwira Prajurit Karier TNI 2020 Telah Dibuka

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya