Heboh Makam Tentara China dan Koalisi Muslim Mau Serang Israel

VIVA Militer: Pasukan Angkatan Bersenjata Taiwan (ROC Armed Forces)
Sumber :
  • Time Magazine

VIVA – Meskipun mampu menggelontorkan uang puluhan juta Dollar untuk membeli sejumlah unit jet tempur F-16 Fighting Falcon dari Amerika Serikat (AS), banyak bukti yang menunjukkan bahwa Angkatan Bersenjata Republik China (ROC Armed Forces) tak siap menghadapi perang melawan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA).

VIVA Militer sudah melaporkan sebelumnya dalam berita yang diterbitkan 19 Agustus 2020, Kementerian Pertahanan Taiwan mencapai kesepakatan pembelian 66 unit jet tempur F-16V pada 2019 dari Amerika Serikat (AS).

Seiring meningkatnya ancaman dari Republik Rakyat China (RRC), Taiwan kembali membeli 90 unit pesawat yang sama dalam kesepakatan yang dicapai pada 15 Agustus 2020 lalu.

Memang, perang saudara antara China dan Taiwan juga kian memanas setiap harinya. Mau tau kelanjutan ceritanya? Yuk klik link di bawah ini.

China Belum Menyerang, Tentara Taiwan Sudah Banyak yang Mati Duluan

VIVA Militer: Pasukan Angkatan Bersenjata Taiwan (ROC Armed Forces)

Berita kedua yang masuk dalan jajaran berita terpopuler kali ini adalah mengenai negara-negara muslim dikepalai oleh Turki, siap untuk menyerang Israel. Pada 13 Agustus 2020 lalu, Israel mengumumkan dukungan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, terkait proses normalisasi hubungannya dengan Uni Emirat Arab (UEA). UEA pun jadi negara Arab ketiga yang pada akhirnya berdamai dengan Negeri Zionis setelah Mesir (1979), dan Yordania (1994).

Langkah Israel berdamai dengan UEA yang mendapat dukungan Amerika, dianggap memuluskan langkah untuk merealisasikan ambisi aneksasi wilayah Tepi Barat, Palestina.

Dalam berita VIVA Militer pada 26 Agustus 2020, Turki di bawah komando Presiden Recep Tayyip Erdogan, memberikan respons terkait langkah yang diambil UEA berdamai dengan Israel. Menjunjung tinggi solidaritas Muslim, Erdogan menggandeng Iran sebagai sekutunya menentang ambisi Israel itu.

Kalian pasti mau tau dong kelanjutan beritanya seperti apa? Untuk itu kalian bisa klik link di bawah ini ya.

Buktikan Solidaritas Muslim, Erdogan Siapkan Perang Hadapi Israel

VIVA Militer: Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan

Beberapa waktu lalu helikopter Black Hawk MH-60 mengalami kecelakaan di lepas pantai California, yang menyebabkan dua prajurit pasukan khusus Amerika meninggal dunia. 

Seperti yang pernah dirangkum VIVA Militer sebelumnya, bahwa kecelakaan helikopter itu menelan dua korban jiwa. Sementara tiga prajurit lainnya mengalami cedera yang cukup serius. Dua prajurit yang meninggal diketahui tewas mengenaskan di lokasi kecelakaan.

Duh, ternyata kecelakaan ketika berlatih tidak hanya dialami TNI">TNI saja. Negara besar seperti Amerika juga mengalaminya lho. Yuk intip prajurit Amerika yang sudah teridentifikasi dengan klik link di bawah ini.

Dua Prajurit Pasukan Khusus yang Tewas Mengenaskan Teridentifikasi

VIVA Militer: Kecelakaan Helikopter Black Hawk MH-60

Dilema Produsen Mobil Listrik China: Laris tapi Merugi

Lagi-lagi berita tentang China mendominasi berita terpopuler hari ini. Tapi kali ini bukan dengan Taiwan, melainkan dengan India. Dunia dihebohkan dengan penemuan kompleks pemakaman yang diduga sebagai tempat jenazah pasukan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA), yang tewas dalam bentrokan fisik melawan tentara India pada Juni 2020.

Penemuan pemakaman itu jadi sorotan setelah sejumlah foto penampakan kondisi area makam beredar di media sosial.

China: Veto AS atas Rancangan Resolusi DK PBB untuk Gaza Tunjukkan Standar Ganda

Pasti kalian mau tahukan di mana letak pemakaman pasukan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA). Kalian bisa klik link di bawah ini ya.

Heboh, Ditemukan Makam Tentara China Korban Bentrok Lawan India

Brutal! Pengendara Mobil SUV Ini Tabrak Anak SD dan Orang Tua di China

VIVA Militer: Makam tentara China di Ladakh.

Berita terakhir yang tidak kalah populer kali ini datang dari kalangan TNI. Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) Mayor Jenderal TNI I Nyoman Cantiasa kembali angkat bicara terkait dengan polemik pembahasan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Penanggulangan Terorisme yang melibatkan TNI. 

Menurut Danjen Kopassus, gerakan terorisme di Indonesia tidak bisa dipandang sebelah mata. Dia menyatakan, terorisme adalah ancaman yang bukan sebatas kejahatan pidana biasa. Gerakan terorisme, lanjutnya, adalah ancaman pertahanan dan keamanan yang dapat mengancam kedaulatan NKRI ke depan.

Kalian bisa langsung klik link di bawah ini untuk mengetahui kelanjutan cerita mantan Danjen Kopassus, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa.

Danjen Kopassus Tegaskan TNI Perlu Payung Hukum untuk Lawan Terorisme

Danjen Kopassus Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa

Demikian 5 artikel terpopuler VIVA Militer edisi Senin 31 Agustus 2020 Nantikan rangkuman 5 top artikel selanjutnya ya. Dan ikuti informasi terhangat, terpanas dan paling update seputar dunia militer di akun-akun media sosial VIVA Militer. Lengkap kok ada di Twitter, Instagram dan Facebook.

Baca: Oknum TNI yang Buat 100 Tentara Ngamuk, Iran Kirim Senjata ke Suriah

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya