Segudang Penghargaan Jenderal Besar TNI Penumpas Belanda dan PKI
VIVA – Karena peran dan kemampuannya yang luar biasa dalam bidang militer maupun politik, Jenderal Abdul Haris Nasution mendapat penghargaan dari beberapa universitas. Ia mendapat Gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Padjajaran dan Universitas Islam Sumatera Utara.
Ternyata pria asal Tapanuli Selatan ini tidak hanya mendapat penghargaan dari dalam negeri saja. Tapi ia juga diketahui mendapat penghargaan dari luar negeri. Nasution mendapat gelar Doktor Honoris Causa dalam bidang Politik Ketatanegaraan dari Universitas di Filipina.
Berdasarkan pantauan VIVA Militer dari catatan sejarah Musem TNI Kamis 27 Agustus 2020, Nasution juga mendapat bintang tanda penghormatan dari luar negeri.
Beberapa diantaranya adalah Nasution mendapat Bintang Gajah Putih dari Kerajaan Muangthai, Bintang Bendera Yugoslavia Klas I, Bintang Republik tertinggi dari Republik Persatuan Arab (RPA) (Grand Gordon of the Order of the U.A.R), Bintang Jasa dari Republik Federasi Jerman (1963), dan Bintang Tertinggi Trimurti dari Ethiopia (1968).
Bahkan Jenderal Abdul Haris Nasution mendapat penghargaan dari bangsa yang dulu pernah diusirnya, yaitu Grootkruis Oranye Nassau dari Negeri Belanda. Tentu bisa dibayangkan betapa besarnya pengaruh Nasution dalam mengusir para penjajah dari Indonesia.
Sementara itu, untuk bintang dan tanda kehormatan dari Indonesia sendiri, pria kelahiran 1918 ini mendapat begitu banyak penghargaan. Beberapa di antara penghargaan yang didapat Nasution adalah Bintang Darma, Bintang Gerilya, Bintang Sewindu, Satyalencana Dharma Pembebasan Irian Barat, dan Satyalencana Penegak (Operasi Penumpasan G.30.S/PKI).
Selain bintang dan tanda kehormatan, Jenderal Abdul Haris Nasution juga mendapat lencana kehormatan. Baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Memang, kepintaran Nasution kerap membuat bangsa lain terkagum. Sehingga mereka juga ikut memberikan penghargaan kepadanya.
Sesuai dengan jasa-jasanya yang luar biasa, Jenderal Abdul Haris Nasution tidak saja terkenal sebagai ahli pikir di bidang militer. Tetapi ia juga merupakan seorang pemimpin militer dan bangsa yang sangat berjasa.
Karena alasan itulah Pemerintah Indonesia menganggap bahwa, Nasution layak dianugerahi pangkat kehormatan Jenderal Besar TNI kepada Jenderal (Purn) Abdul Haris Nasution.
Pengangkatan Nasution sebagai Jenderal Besar TNI, berdasarkan dengan surat Keppres No.46/ABRI/1997 pada tanggal 30 September 1997. Namun setelah tiga tahun memegang pangkat tertinggi dalam satuan TNI itu, Nasution wafat pada tanggal 6 September 2000 karena sakit yang dideritanya.
Dua tahun berselang setelah kematiannya, Jenderal Besar Abdul Haris Nasution kembali dianugerahkan gelar Pahlawan Nasional. Ini sesuai dengan Surat Keputusan Presiden No.073/TK/Tahun 2002, pada tanggal 6 November 2002.
Perlu diketahui bahwa, hanya ada tiga orang di Indonesia yang meraih pangkat tertinggi dalam TNI yaitu dengan menyandang lima bintang di pundaknya. Mereka adalah Jenderal Besar TNI Soedirman, Jenderal Besar TNI Abdul Haris Nasution, dan Jenderal Besar TNI Soeharto.
Baca: Kisah Jenderal Nasution Suruh Soeharto Bangun Kostrad Demi Rebut Irian