Tragis, Gara-gara Burung Murai Batu WNI Tewas Didor Tentara Malaysia
- Badan Penegakann Maritim Malaysia (APMM)
VIVA – Sungguh tragis, seorang warga Indonesia tewas setelah ditembak tentara dari Badan Penegakann Maritim Malaysia (APMM). Yang lebih miris lagi, korban ditembak gara-gara burung murai batu.
Informasi yang dihimpun VIVA Militer dari situs berita Malaysia, Rabu 26 Agustus 2020, penembakan terhadap warga Indonesia itu itu terjadi Senin malam.
Direktur APMM Johor, Laksamana Maritim Pertama Nurul Hizam Zakaria dalam keterangan resminya menuturkan, WNI berjenis kelamin laki-laki itu terpaksa ditembak pasukannya karena berusaha melakukan perlawanan saat akan ditangkap dalam Operasi Benteng Laut Malaysia 2020.
WNI itu sedianya akan diamankan karena kedapatan hendak menyelundupkan puluhan ekor burung murai batu dari Malaysia menuju Indonesia dengan menggunakan boat di Perairan Tanjung Kelesa, Bandar Penawar, Johor, Malaysia.
Korban merupakan nahkoda boat itu, dia ditembak karena disebutkan berusaha merebut senjata petugas yang melakukan penyergapan terhadap perahu yang mengangkut 90 keranjang berisi burung murai batu.
"Anggota APMM masuk ke kedua boat tapi nahkoda berusaha kabur dengan memacu boatnya dan membahayakan petugas. Lalu nahkoda warga Indonesia mencoba merebut senjata dan pria itu tertembak," kata Laksamana Pertama Nurul Hizam.
Dalam penyergapan itu ada dua warga Indonesia, yakni yang tewas berusia 40 tahun dan seorang lagi laki-laki berusia 60 tahun. Dan dua lagi warga Malaysia.
Laksamana Pertama Nurul Hizam mengatakan, perbuatan pelaku melanggara hukum Malaysia, sebab burung yang akan diselundupkan ke Indonesia masuk dalam satwa yang dilindungi.
Untuk diketahui, bukan kali ini saja tentara Malaysia menggagalkan upaya penyelundupan burung murai batu ke Indonesia. Pada awal Agustus 2020, sebanyak 600 ekor burung murai batu juga nyaris saja diselundupkan ke Indonesia.
Memang di pasaran Indonesia, kehadiran burung murai batu asal Malaysia bukan hal tabu lagi. Burung murai batu Malaysia marak diperjualbelikan di Indonesia menyusul mulai sulit menemukan burung murai batu Medan yang menjadi khas Indonesia. Selain sudah langka, burung murai batu Medan sangat mahal.
Karena itulah, banyak murai batu yang diselundupkan dari Malaysia. Setiba di Indonesia, biasanya murai batu itu diklaim sebagai murai batu asal Medan. Dan untuk seekor anakan alias bakalan murai batu Malaysia hasil klaim itu harganya bisa mencapai Rp2 juta sampai Rp5 juta perekor.
Jika dilihat sepintas, sosok burung murai batu asal Malaysia sangat mirip dengan murai batu Medan. Sangat sulit membedakannya, kecuali oleh pecinta burung murai batu sejati.
Baca: Ahli Nuklir Militer Amerika Ditemukan Jadi Mayat Dekat Rel Kereta