Kisah Jenderal Nasution Suruh Soeharto Bangun Kostrad Demi Rebut Irian
VIVA – Jenderal Abdul Haris Nasution tidak hanya berperan dalam menumpas Belanda dan PKI, tetapi ia juga berperan dalam perjuangan Pembebasan Irian Barat. Baik di tingkat politik maupun militer.
Hal pertama yang dilakukannya adalah membuat perusahaan Belanda menjadi perusahaan nasional, lalu meningkatkan aktivitas perjuangan baik ke dalam maupun luar negeri.
Setelah itu, pada tanggal 4 Januari 1958, mantan guru itu membentuk Front Nasional Pembebasan Irian Barat (FNPIB) yang meliputi unsur-unsur organisasi masyarakat, seperti buruh, tani, wanita, pemuda, dan militer.
Dilansir VIVA Militer dari Museum TNI Rabu 26 Agustus 2020, Nasution yang saat itu menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) mengukuhkan FNPIB, melalui keputusan Penguasa Perang Pusat No. KPTS/PEPERPU/013/1958.
Pada tahun 1961, saat masih menjabat sebagai KSAD, Nasution memerintahkan Deputi II KSAD yang diduduki Brigjen Soeharto untuk membentuk pasukan cikal bakal dari Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) yang kala itu diberi nama Cadangan Umum Angkatan Darat.
Masih di tahun yang sama, pria kelahiran 1918 itu memimpin misi pembelian senjata ke Amerika Serikat dan negara-negara blok timur. Kemudian dengan cepat, misi ini dikenal dengan Misi Abdul Haris Nasution.
Misi Abdul Haris Nasution tidak hanya ke Amerika dan blok timur saja, tapi negara-negara lain, yaitu Jerman, Inggris, Perancis, Yugoslavia, Australia, Selandia Baru, Filipina, Thailand, India, dan Mesir.
Namun kontrak pembelian senjata terbesar adalah berasal dari Uni Soviet. Karena untuk mendukung misi Nasution dalam rangka Operasi Pembebasan Irian Barat.
Pada tanggal 11 Desember 1961, dua bulan setelah Komite Nasional Papua dibentuk, pemerintah membentuk Dewan Pertahanan Nasional (Depertan). Lalu Jenderal Abdul Haris Nasution diangkat sebagai Deputi II.
Selain diangkat menjadi Deputi II, Pak Nas juga diangkat sebagai Wakil Panglima Besar Komando Tertinggi (KOTI) Pembebasan Irian Barat (Pemirbar). Setahun kemudian, ia mengirimkan misi khusus ke luar negeri dalam upaya menyelesaikan masalah Irian Barat.
Ketika menjabat sebagai Menteri Keamanan Nasional dan KSAD, Nasution mengadakan pertemudan dengan Ketua Partai Katolik Indonesia, I.J Kasimo. Ia meminta agar Kasimo menghubungi pimpinan Partai Katolik Belanda (KVP). Sehingga bisa memengaruhi Belanda dalam menyelesaikan masalah di Irian Barat.
Baca: Kisah Jenderal Pencipta Strategi Perang TNI Tumpas Belanda dan PKI