Prabowo Guyur Raksasa Negeri Dewa Rp730 Miliar untuk C4ISR TNI
- Pussenarhanud
VIVA – Perusahaan raksasa negeri dewa Yunani, Scytalys dipastikan telah menjadi penguasa atas pembangunan sistem pertahanan terintegritas pertahanan darat, laut dan udara Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Kepastian Scytalys akan menancapkan kukunya di Indonesia diketahui dari siaran resmi yang diterbitkan situs mereka.
Dikutip VIVA Militer, Sabtu 15 Agustus 2020, disebutkan dalam kesepakatan kontrak dengan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, Scytalys mendapatkan nilai kontrak sebesar 49 juta Dollar Amerika atau setara Rp730 miliar.
Dan Scytalys mengaku kontrak sebesar itu didapatkan dari kementerian yang dipimpin Letnan Jenderal (purn) Prabowo Subianto melalui tender terbuka dan transparan.
Scytalys menerangkan, dana sebesar itu akan digunakan untuk membangun beberapa elemen yang akan menguatkan sistem pertahanan TNI yang terpusat atau disebut dengan Command, Control, Communication, Computer, Intellegence, Surveilance, and Reconnaisance (C4ISR).
"Pusat operasi jaringan layanan ke masa depan. Scytalys berkomitmen dalam memberikan solusi siap pakai yang akan sepenuhnya memenuhi persyaratan Kementerian Pertahanan Indonesia," kata CEO Scytalys, Dimitris Karantzavelos.
Indonesia bukan negara pertama di Asia yang membangun sistem C4ISR. Jauh sebelumnya sudah ada Jepang dan Korea Selatan. Selain membangun sistem C4ISR, Scytalys juga pernah membangun sistem penglihatan malam dan pencitraan termal bernama Theon Sensors.
Scytalys mengatakan, C4ISR sangat dibutuhkan bagi negara manapun di dunia termasuk Indonesia untuk menghadapi peperangan modern. Sebab semua komando operasi dalam perang akan berada dalam satu pusat komando yang berjaringan.
Baca: Konflik Turki Yunani Memanas, Mesir Beli Kapal Perang Siluman Jerman