Kapal Perang TNI Lolos dari Tragedi Ledakan Dahsyat di Beirut Lebanon

VIVA Militer: Ledakan besar.
Sumber :

VIVA – Kapal Perang Tentara Nasional Indonesia  KRI Hasanuddin 366 lolos dari tragedi ledakan dahsyat yang terjadi di Pelabuhan Beirut, Lebanon.

Antisipasi Bencana Nasional, Pangkogabwilhan II Cek Kesiapan Pasukan PRCPB Yonzipur 10 Kostrad

Berdasarkan siaran resmi yang dilansir VIVA Militer dari TNI AL, Selasa 5 Agustus 2020, KRI Hasanuddin lolos dari tragedi itu karena sudah meninggalkan Perairan Lebanon sebelum ledakan terjadi.

Saat ini KRI Sultan Hasanuddin 366 yang tergabung dalam Satuan Kapal Eskorta Koarmada II dan Satuan Tugas (Satgas) MTF TNI Konga XXVII-L/UNIFIL telah bersandar di pangkalan kapal internasional Mersin, Turki.

4 Kapal Perang Terlibat Dalam Latma Helang Laut Antara TNI AL dan Royal Brunei Navy di Laut Jawa

Kedatangan KRI Sultan Hasanuddin 366 disambut  Atase Pertahanan RI untuk Turki Kolonel Syaiful Thalib yang didampingi oleh asisten Atase Pertahanan RI Mayor Eko Edward dan Laison Officer (LO) Angkatan Laut Turki Mustafa Ipek.

“Kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas sambutan hangat Atase Pertahanan serta kepada pihak keamanan Turki,” kata Komandan KRI Sultan Hasanuddin 366, Letkol Ludfy.

Anggota Kongres Sebut AS Sudah Bantu Israel Senilai Rp286 Triliun dalam Bentuk Senjata

Untuk diketahui, sebelumnya memang KRI Hasanuddin berada di Perairan Lebanon bersama kapal-kapal perang dari negara lainnya dalam rangka Maritime Task Force (MTF) United Nations Interim Force  (UNIFIL) atau Pasukan Sementara PBB.

Perlu diketahui bahwa KRI Sultan Hasanuddin 366 akan berada di Turki hingga 6 Agustus 2020 sejak tiba pada 3 Agustus 2020 dalam rangka mengikuti misi perdamaian PBB di Perairan Lebanon.

Namun setelah beberapa hari di Perairan Lebanon, KRI Hasanuddin bergerak menuju Turki.

"Selama di Turki KRI Sultan Hasanuddin-366 akan melaksanakan bekal ulang spare part kapal, maupun logistik, serta pemeliharaan rutin sebelum kembali melaksanakan tugas perdamaian," ujarnya.

Hanya saja memang ada dua kendaraan operasional TNI yang mengalami kerusakan akibat ledakan itu, kedua kendaraan itu berada di Pelabuhan Beirut.

Sementara itu, nasib nahas dialami pasukan Angkatan Laut Bangladesh. Kapal perang mereka masih berada di Pelabuhan Beirut ketika ledakan terjadi.

Akibatnya kapal perang jenis Korvet kelas Castle milik Angkatan Laut Bangladesh mengalami kerusakan. Tak hanya itu, 21 prajurit mengalami luka-luka. Bahkan satu di  antaranya dikabarkan dalam kondisi kritis.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya