Militer Singapura Terkaya di Asean, tapi TNI Raja Perangnya

VIVA Militer: Prajurit Kostrad TNI.
Sumber :
  • Penkostrad

VIVA – Ada sebuah fakta menarik dari kekuatan militer negara-negara di Asia Tenggara. Ternyata walau berstatus sebagai negara dengan angkatan bersenjata terkuat di wilayah Asean alias Raja Militer Asia Tenggara, Indonesia bukan lah pemilik anggaran terbesar di kawasan ini.

TNI AL Kerahkan 19.793 Pasukan dan Sejumlah Kapal Perang Andalan untuk Distribusikan Logistik Pilkada 2024

Mau tahu militer negara mana yang paling kaya di Asia Tenggara?

Berdasarkan data yang dihimpun VIVA Militer dari Global Fire, Senin 3 Agustus 2020,  pemilik dana militer terbanyak untuk tahun 2002 ialah Singapura.

Iran Bersiap Serang Balik Israel, Kata Penasihat Senior Ali Khamenei

Singapura memiliki anggaran militer sebanyak 11,2 miliar Dollar Amerika jika dikonversi ke rupiah setara dengan 163.864.176.000.000 atau Rp163,8 triliun. Dengan jumlah anggaran sebanyak itu, militer Singapura menduduki peringkat 26 dunia.

Namun berdasarkan siaran resmi dari pemerintah Singapura, anggaran militer mereka tahun 2020 meningkat jauh dari tahun sebelumnya, total anggaran pengeluaran mencapai 15,09 miliar Dollar Amerika.

Siaga Perang Ukraina, Tentara Korut Nyamar Jadi Warga Rusia

Dana sebesar itu dipakai militer Singapura untuk macam-macam mulai gaji prajuritnya sampai pembelian peralatan militer, perawatan dan biaya operasi  beserta tunjangan prajurit.

Anggaran Singapura ini sangat besar sekali, padahal jumlah pasukannya hanya  385 ribu orang. Itupun yang aktif hanya sebanyak 72.500 prajurit.

Lalu bagaimana dengan militer Indonesia?

Di tahun 2020 ini, Indonesia merupakan negara kedua terbanyak yang menganggarkan dana untuk membangun kekuatan militernya. Total anggaran militer Indonesia versi Global Fire sebesar 7,6 miliar Dollar Amerika. Kalau menurut Kementerian Keuangan RI, anggaran militer RI sebesar Rp131,9 triliun.

Padahal jumlah prajurit Tentara Nasional Indonesia saja sudah mencapai 800 ribu personel lho dan Indonesia membutuhkan modernisasi peralatan tempur di ketiga matra TNI.

Sekitar 40 persen anggaran yang dipercayakan melalui Kementerian Pertahanan RI sudah pasti untuk belanja pegawai. Dan 30 persen untuk belanja alat utama sistem persenjataan alias alutsista itu juga dibagi untuk TNI AD, TNI AL dan TNI AU.

Meski anggaran kalah jauh, tapi Indonesia dalam hal ini TNI masih menjadi raja perang Asia Tenggara. Karena saat Indonesia dinilai sebagai kekuatan militer paling sempurna di Asean dan menduduki ranking 16 militer dunia.

Baca: Ternyata Gaji Jenderal TNI Jauh di Bawah Letnan Dua Tentara Malaysia

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya