Belajar dari Perang Pasifik, TNI AL dan AU Laksanakan Keramtis
- Instagram TNI AL
VIVA – Dalam rangka mewujudkan prajurit yang profesional sera berkualitas, unsur TNI AL KRI Diponegoro (DPN)-365 dan unsur TNI AU Pesawat Udara (Pesud) Boeing 737-200 melaksanakan Kerja Sama Taktis (Kersamtis).
Kegiatan kersamtis dilaksanakan di dua tempat yaitu di atas KRI DPN-365 yang dipantau langsung Komandan Gugus Tempur Laut (Danguspurla) Komando Armada (Koarmada) II Laksamana Pertama (Laksma) TNI Rahmat Eko Rahardjo.
Kemudian kersamtis yang juga dilaksanakan di Markas Komando Operasi TNI Angkatan Udara (Makoopsau) II yang dihadiri dan dipantau Asops Pangkoopsau II Kolonel PNB Eko Sujatmiko.
“Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan awak KRI DPN-365 serta interintegrasi kerja sama taktis antara KRI dan Pesud dalam pelaksanaan tugas-tugas operasional,” kata Danguspurla Koarmada II dilansir VIVA Militer dari situs resmi TNI AL Selasa 7 Juli 2020.
Rahmat Eko juga menambahkan bahwa kerjasama antara KRI dan Pesawat Udara harus selalu terjalin secara optimal guna pencapaian tugas pokok TNI AL. Hal ini dilakukan karena TNI AL selaku komponen utama garda terdepan pertahanan negara di laut.
Sementara itu Pesawat Udara TNI AU sebagai garda terdepan komponen pertahanan di udara. Laksma TNI Rahmat Eko mengungkapkan bahwa aspek yang mendorong dilaksanakannya latihan ini adalah belajar dari pengalaman sejarah.
Pada saat itu di mana peran pesawat udara dalam operasi laut mulai terbukti keampuhannya dalam peristiwa penting pada perang Pasifik, tepatnya di pertempuran Midway pada tahun 1942. Saat itu, kekuatan armada angkatan laut Amerika Serikat dan Jepang tidak pernah bertemu atau saling berhadapan.
“Kerugian yang sangat besar dialami oleh angkatan laut Jepang dengan tenggelamnya armada kapal induk mereka. Akibat serangan udara yang dilakukan oleh pesawat-pesawat tempur yang berpangkalan di kapal induk Amerika Serikat,” ungkapnya.