Mimpi Aneh Istri Jenderal TNI Saat Kopassus Taklukan Mount Everest

VIVA Militer: Tim Ekspedisi Pendakian Mount Everest Tahun 1997
Sumber :
  • Youtube TNI AD

VIVA – Menjadi seorang istri prajurit TNI pastinya akan menghadapi keadaan di mana sang suami harus mengemban tugas negara. Namun apa yang terjadi jika mereka baru saja melangsungkan pernikahan dan istri hamil anak pertama? Siapa yang menyangka bahwa ini benar-benar terjadi di kehidupan nyata.

Sosok Adik Kandung Menhan Sjafrie, Ternyata Jenderal Bintang 2 TNI Eks Petinggi BIN

Inilah pengalaman yang akan diceritakan oleh Beti, istri Brigadir Jenderal TNI Iwan Setiawan. Salah satu perwira dari satuan Kopassus yang berhasil mengemban tugas untuk menaklukkan Mount Everest pada tahun 1997.

Beti menceritakan pengalaman berharganya itu yang diunggah TNI AD melalui akun Youtube Selasa 30 Juni 2020. Saat itu Iwan dinyatakan lolos dan bergabung dengan tim ekspedisi pendakian Mount Everest yang dibentuk oleh Prabowo Subianto sebagai Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus).

Antisipasi Bencana Nasional, Pangkogabwilhan II Cek Kesiapan Pasukan PRCPB Yonzipur 10 Kostrad

Iwan meminta izin kepada Prabowo untuk menikah sebelum menjalankan tugasnya. Iapun menikah dengan Beti tepat dua bulan sebelum keberangkatannya. Sebagai sepasang kekasih yang ingin membangun keluarga, Betipun langsung diberikan momongan.

 “Saya sempat berpikir, gimana ya ini nanti kalau suami tidak kembali. Berarti anak ini tuh lahir tidak ada bapaknya,” ujarnya.

4 Kapal Perang Terlibat Dalam Latma Helang Laut Antara TNI AL dan Royal Brunei Navy di Laut Jawa

Ia mampu mengungkapkan perasaannya itu karena sebelumnya Beti menonton sebuah film dokumenter tentang pendakian Mount Everest. Dalam film tersebut yang ia perhatikan hanyalah banyaknya orang yang gugur dalam pendakian itu.

Sehingga Beti merasakan takut jika suaminya tidak berhasil pulang. Tapi perasaan itu terasa benar, karena ia baru saja menikah dan tengah mengandung anak buah hati mereka. Beti merasakan kekhawatiran yang begitu besar atas tugas yang akan diemban suaminya.

Namun berkat cinta kasih dan kepercayaan akan kemampuan Iwan, Beti pun memahami bahwa tugas yang akan dijalani oleh Iwan adalah tugas negara yang mengharumkan nama Indonesia.

“Tapi seandainya kalau terjadi apa-apa kan itu sebuah kehormatan. Karena kita membawa merah putih,” ucap Iwan sambil menatap Beti.

Setelah mencoba berdamai dengan kenyataan yang mengharuskan Iwan untuk menjalani tugas kehormatan sebagai prajurit Kopassus, Beti lagi-lagi dihadapkan dengan rasa takut. Apalagi ketika tidur dia mengalami mimpi yang aneh.

“Baru datang di sana itukan ada tes, karena semua orang wajib untuk ikut. Itukan bapak di sana sama tim, tapi saya mimpi kalau bapak akan pulang. Ternyata benar kalau bapak itu sakit,” katanya. 

Namun singkat cerita meski Iwan sakit sebelum mendaki, ia berdoa kepada yang Maha Kuasa agar diberikan kekuatan. Tidak hanya itu, Iwan juga mengungkapkan bahwa doa dari istri juga berperan penting atas kesembuhannya.

Sehingga pada 26 April 1997, Iwan bersama dengan tim ekspedisi pendakian Mount Everest berhasil mengibarkan bendera merah putih di atas puncak gunung tertinggi di dunia.

Iwan kembali ke tanah air dan Beti langsung menyambut suaminya dengan memberikan pelukan. Selain berhasil kembali dengan selamat, Iwan akhirnya juga bisa menemani istrinya untuk melahirkan anak pertama mereka.

Berkat pengalaman yang dijalaninya selama mendaki gunung tertinggi di dunia, kemudian Iwan memberi nama anaknya menjadi Arya Everest Setiawan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya