TNI AL Kembali Evakuasi ABK WNI dari Kapal MV Viking Orion
- Instagram @tni_angkatan_laut
VIVA – Bulan ramadhan menjadi bulan yang paling dinanti-nanti oleh umat muslim termasuk di Indonesia. Pasalnya banyak diantara mereka yang rela bekerja selama satu tahun dan jauh dari keluarga yang dicintainya.
Kemudian bulan Ramadhan menjadi waktu untuk kembali ke Indonesia dan bertemu dengan keluarga yang sudah lama ditinggalkan. Ini sama seperti para anak buah kapal (ABK) warga negara Indonesia yang bekerja di kapal-kapal pesiar dari berbagai negara.
TNI AL sebelumnya sudah melakukan tiga kali evakuasi para ABK WNI dari berbagai kapal-kapal pesiar dan ini adalah kali keempat TNI AL melaksanakan evakuasi. Kali ini proses evakuasi berada di bawah pimpinan Komandan Lantamal III Jakarta, Brigadir Jenderal TNI (Mar) Hermanto.
“ABK kapal pesiar MV. Viking Orion setelah swab test akan melakukan isolasi mandiri di Hotel Pullman Central Park Jakarta sambil menunggu hasilnya, apabila ada yang positif akan dibawa ke wisma atlit kemayoran,” kata Danlanal III dikutip VIVA Militer dari situs TNI AL Senin 11 Mei 2020.
“Jika hasil swab test mereka menunjukkan hasil negatif, maka mereka akan diantar melalui pengurusan persyaratan berlakunya PSBB baik di Jakarta maupun ditempat tujuannya masing-masing oleh pihak Agen,” ujar Hermanto.
Kapal pesiar MV. Viking Orion adalah kapal pesiar berbendera Negara Norwegia. Sebelum tiba di Indonesia, kapal pesiar ini sebelumnya dari Singapura lalu menuju Pulau Bali dan sebanyak 30 ABK asal Bali diturunkan. Parra ABK ini juga menjalankan masa karantina yang sudah ditetapkan sebagai standar prosedur kesehatan.
Sekitar tiga hari, kapal pesiar MV. Viking Orion berlayar menuju Jakarta dan lego jangkar ±3-4Nm. Sebanyak 41 ABK yang dievakuasi menggunakan kapal kecil untuk selanjutnya diperiksa di Dermaga JICT-2, Pelabuhan Tanjung Priuk, Jakarta Utara.
Sebanyak 42 orang ABK ini rata-rata bertempat tinggal disekitar pulau Jawa seperti Cirebon, Surabaya, Jogyakarta dan Bandung. Sesampainya mereka didermaga, Tim satgas langsung melakukan penyemprotan disinfektan baik terhadap tubuh maupun barang bawaannya.
Sementara itu, khusus untuk barang bawaan yang dibawa oleh masing-masing ABK diwajibkan untuk melewati X-Ray dari Tim Bea Cukai dan juga pemeriksaan oleh K-9/Anjing Pelacak Pom Lantamal III Jakarta.
42 ABK yang terdiri 41 Pria dan 1 wanita ini melaksanakan Swab Test (PCR) dari Tim KKP dengan kekuatan 10 medis. Pemeriksaan ini dipimpin langsung oleh dr. Jefri Hasibuan Simbolon, M.Kes. (KKP Klas I Pelabuhan Tanjung Priuk Jakarta utara).
“Pemeriksaan swab test ini akan lebih akurat hasilnya dibandingkan rapid test, untuk mengetahui hasilnya swab test memerlukan waktu 2-7 hari kedepan baru bisa dipastikan negative atau positif,” kata Dokter Jefri.