Helikopter Tempur TNI AD Tercanggih di Asia Tenggara, Singapura Lewat

VIVA Militer: Seorang Prajurit TNI AD di depan Helikopter Apache Guardian AH-64E
Sumber :
  • Pustaka Digital Indonesia

VIVA – TNI Angkatan Darat (TNI AD) saat ini telah memiliki delapan unit Helikopter Apache Guardian AH-64E buatan Amerika Serikat (AS). Helikopter yang di desain oleh perusahaan Boeing khusus menyerang itu, kini berada di Skadron 11/Serbu Semarang. 

Setoran Dividen BUMN Sudah Capai Target 100 Persen, Ini 10 Perusahaan Penyumbang Terbesar

Apache Guardian menjadi salah satu alat utama sistem pertahanan (Alutsista) milik TNI AD yang diandalkan untuk menghadapi berbagai pertempuran.

Di kawasan Asia Tenggara, Indonesia adalah negara kedua yang memiliki helikopter serang canggih itu. Sebelum Indonesia, Singapura sudah lebih dulu memiliki Apache sebanyak 20 unit. 

Wilayah Industri Ukraina Kena Serangan Rudal Rusia

Namun, kita tidak usah berkecil hati. Sebab, Helikopter Apache milik Singapura yang dibeli tahun 2006 dari Negeri Paman Sam itu memiliki beberapa perbedaan dibandingkan dengan Apache yang datang pada akhir tahun 2017 lalu ke Indonesia.

Helikopter yang dimiliki oleh Singapura adalah Apache seri AH-64D Longbow Block III yang telah dirilis oleh Boeing pada tahun 2003. Dikutip dari situs resmi Boeing, Apache seri AH-64E Guardian secara resmi dirilis pada tahun 2012. 

Panas! Rusia Tembakkan Rudal Balistik Antarbenua ke Ukraina

Apache AH-64E Guardian adalah hasil pengembangan terbaru dari jenis Apache sebelumnya, AH-64D. Perbedaan menonjol yang dimiliki Apache AH-64E Guardian milik Indonesia dengan Apache AH-64D longbow block terdapat pada mesinnya. 

Apache Guardian dalam pengembangannya memiliki mesin yang lebih besar dari sebelumnya, yaitu T700-GE-701D dari General Electric. Transmisi pun diubah menjadi coupe dengan tenaga ekstra. Helikopter Apache AH-64E dapat memacu kecepatan maksimum 300 km per jam, sementara AH-64D kecepatan maksimumnya 293 km per jam.

Selain itu, Apache AH-64E juga telah memiliki teknologi terbaru yaitu sistem datalink MUM-TX L-3 Communications yang memungkinkan awak helikopter untuk mengendalikan drone (UAV).

Tidak hanya itu, Helikopter AH-64E juga dilengkapi dengan beberapa fitur khusus untuk menunjang kemampuannya dalam melaksanakan misi tempur. 

Fitur–fitur itu di antaranya sistem radar penjejak target dan kendali penembakan Longbow, sistem deteksi target M-TADS, peluru kendali atau rudal udara ke darat AGM 114 Hellfire dengan daya jangkau efektif 8 kilometer, roket Hydra kaliber 70 milimeter, pylon peluncur rudal udara ke udara yang dapat dipersenjatai dengan rudal AIM-9 Sidewinder, Stinger, Mistral dan atau Sidearm.

Apache AH-64E juga dilengkapi kanon M230 kaliber 30 milimeter yang mampu menembakkan sebanyak 625 butir peluru per menit nya. 

Untuk menunjang sistem deteksi target M-TADS, serta radar penjejak target dan kendali penembakan Longbow, helikopter serang ini juga dilengkapi perangkat Forward Looking Infra Red atau FLIR yang dapat digunakan untuk mencari sasaran dengan menggunakan gelombang infra merah. Sehingga Apache dapat mendeteksi sasaran dalam keadaan gelap gulita sekalipun.

Dengan demikian, Helikopter serang Apache AH-64E Guardian ini memang didesain khusus untuk menyerang dalam situasi dan kondisi cuaca apapun. Kita berharap, TNI dapat menambah jumlah helikopter tempur ini untuk memperkuat pertahanan NKRI dari serbuan asing. Sebab, "Negara yang kuat harus didukung dengan sistem pertahanan yang kuat."

Letkol inf Mochamad Idjon Djanbi yang dijuluki Bapak Kopassus

Ini Dia Sosok yang Paling Ditakuti dan Disegani di Pasukan Elite Militer Indonesia, Dijuluki Bapak Kopassus

Kopassus telah lama menjadi simbol kekuatan militer Indonesia yang disegani, di balik prestasi luar biasa Kopassus, ada sosok visioner yakni Letkol inf Idjon Djanbi

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024