Pasca Bentrok TNI dan Polri, Situasi Kasonaweja Dipastikan Aman

VIVA Militer: Personel TNI di Papua
Sumber :
  • ABC News

VIVA – Pasca bentrokan yang melibatkan personel TNI dan Polri, situasi di Kasonaweja, Kabupaten Mamberamo Raya, Papua, berangsur pulih. Baik TNI dan Polri dengan segera melakukan penanganan berikut pembentukan tim investigasi guna menyelasikan konflik ini.

Jelang Malam Natal 2024, Pemerintah Pastikan Situasi Aman dan Kondusif

Bentrokan yang melibatkan anggota TNI dan Polri sebelumnya terjadi Minggu 12 April 2020. Akibat peristiwa itu, tiga orang anggota Brimob Polres Mamberamo tewas dengan luka tembak. 

Usai kejadian mengerikan itu, situasi kini berangsur kondusif. Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Kepala Penerangan Daerah Militer (Kapendam) XVII/Cendrawasih Kolonel CPL Eko Daryanto. 

Polres Jaksel Mendadak Tes Urine hingga Cek Senpi Anggota, Ada Apa?

"Situasi kondusif dapat terkendali," kata Eko kepada VIVA Militer, Senin, 13 April 2020.

Eko menjelaskan, Panglima Daerah Militer (Pangdam) XVII/Cendrawasih, Mayjen TNI Herman Asaribab, dan Kepala Kepolisian Daerah Papua, Irjen. Pol. Paulus Waterpauw, sejak kemarin sudah turun langsung ke lokasi kejadian dan membuat tim investigasi gabungan untuk menyelidiki kasus ini.

Catatan Akhir Tahun 2024, IPW Sebut Polri Belum Serius Tindak Anggota Bermasalah

Selain itu, Eko juga menjelaskan, pasca insiden berdarah itu semua pihak sepakat untuk mencegah bentrok susulan terjadi. Baik pimpinan TNI dan Polri di wilayah Papua,  menginstruksikan kepada seluruh jajarannya masing-masing untuk tetap berada di masing-masing markas komando atau posnya.

"Tindakan yang sudah dilakukan, Danramil dan Danpos Satgas memberikan arahan ke Anggota Satgas 755/Yalet untuk standby di Pos. Kemudian, Pabung, Kabag Sumda, Kasat Intelkam dan Kapolsek Mamberamo Tengah juga memberikan arahan agar Anggota Polres Mamberamo Raya standby di Polsek Mamberamo Tengah," ujarnya.

Untuk diketahui, insiden memalukan yang terjadi kemarin itu ditenggarai masalah sepele, yaitu karena persoalan ongkos ojek yang tidak sesuai dengan kesepakatan awal. Namun, siapa sangka persoalan sepele itu berujung pada perang antar aparat yang menyebabkan tiga anggota Polri meninggal dunia. 

Kasubbid Penmas Bidang Humas Polda Papua, Kompol.Anton Mampang sebelumnya menjelaskan, bentrokan yang terjadi di pertigaan Jalan Pemda I Kampung Kasonaweja Distrik Mamberamo Tengah Kabupaten Mamberamo Raya itu karena kesalahpahaman antara oknum anggota Satgas Pamrahwan Yonif 755/20/3-Kostrad dengan anggota Polres Mamberamo Raya. 

"Akibat kesalahpahaman tersebut tiga orang anggota Polri meninggal dunia an. Briptu Marcelino Rumaikewi, Briptu Alexander Ndun dan Bripda Yosias mengalami luka tembak di leher dan dada sebelah kiri dan Paha bagian kiri," kata Anton Ampang, Minggu 12 April 2020.

Selain menewaskan tiga anggota Polri, baku tembak antar oknum aparat itu juga melukai dua orang anggota Polri lainnya. Mereka adalah, Bripka Alva Titaley anggota Reskrim Polsek Mamteng yang mengalami luka tembak pada paha kiri sebanyak 1 kali dan Brigpol Robert Marien anggota SPKT yang mengalami luka tembak pada punggung belakang sebanyak tiga kali.

Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Abdul Karim dalam konferensi pers perkembangan kasus pemerasan WNA Malaysia penonton DWP di Mabes Polri, Jakarta Selatan

Dua Klaster Oknum Polisi Peras Penonton DWP, Ada yang Beri Perintah dan Pelaksana

Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) RI, menjelaskan ada dua klaster pelaku pemerasan yang dilakukan oknum polisi terhadap penonton DWP 2024 asal Malaysia.

img_title
VIVA.co.id
26 Desember 2024