David Roet Sang Diplomat Bengis, Ingin Seluruh Remaja Gaza Dihukum Mati
- Fox News
VIVA – Sikap kebencian dan kejahatan terhadap warga sipil Jalur Gaza, Palestina, ditunjukkan oleh diplomat Israel, David Roet. Tanpa basa-basi, Roet menyarankan untuk membunuh remaja Palestina.
Nama Duta Besar Israel untuk Austria itu mendadak jadi sorotan setelah sebuah rekaman berdurasi 2 menit 7 detik, beredar luas di sejumlah akun media sosial X (Twitter) tertanggal 20 Maret 2025.
Menurut laporan yang dilansir VIVA Militer dari Russia Today, terlihat Roet berada di tengah-tengah komunitas Yahudi di kota Innsbruck, Negara Bagian Tyrol, Austria.
Rekaman video tersebut diduga bocor ke publik, sementara pertemuan Roet dengan komunitas Yahudi pendukung zionis adalah ruang tertutup.
VIVA Militer: Jenazah seorang remaja Palestina yang tewas akibat serangan Israel
- Times of Gaza
Sontak setelah terpublikasi secara luas, Roet menjadi viral di media sosial. Sebab dalam pertemuan itu, Roet menyatakan bahwa seluruh remaja Palestina di Gaza harus dihukum mati jika tertangkap membawa senjata.
"Tidak ada yang tidak terlibat di Gaza. Harus ada hukuman mati bagi mereka yang dibunuh," ucap Roet dikutip VIVA Militer dari Middle East Eye.
"Dalam perang, jika Anda memegang senjata, bahkan jika Anda berusia 16 tahun (atau) seorang anak berusia 17 tahun, (yang) memegang granat," katanya.
Namun demikian, Roet membantah jika unit militer Israel dengan sengaja membunuh bayi Palestina. Akan tetapi, seorang anggota komunitas Yahudi di pertemuan itu justru mengabaikan kata-kata Roet karena merasa muak.
VIVA Militer: Tentara Israel menembaki remaja Palestina
- Al Jazeera
"Saya merasa muak dengan ketenangan dalam suara Tuan Roet saat ia membuat pernyataan tersebut. Tidak ada seorang pun yang campur tangan ketika ia mengusulkan hukuman mati bagi anak-anak," ujar aktivis Yahudi Austria tersebut.
"Hal ini membuat saya berpikir betapa korupnya masalah ini ketika orang-orang yang memiliki kekuasaan untuk mengubah sesuatu menyarankan melakukan kejahatan perang sebagai solusi," katanya.
