Berita Hoax, China Bantah Siap Kirim Pasukan Militer ke Ukraina

VIVA Militer: Pasukan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA)
Sumber :
  • cnbc.com

VIVA – Setelah muncul kabar mencengangkan terkait kemungkinan China akan ikut serta mengirim pasukan penjaga perdamain ke Ukraina, kebenaran akhirnya terkuak.

Papua Berdarah, Prajurit Pasukan Tengkorak Kostrad TNI Gugur Ditembak Sniper OPM

VIVA Militer melaporkan dalam berita sebelumnya jika Tiongkok disebut tengah mempertimbangkan pengerahan pasukan militer ke Kiev.

Sejumlah diplomat Uni Eropa (UE) bahkan sempat menilai jika hal itu terjadi, maka China akan membuat sikap Rusia melunak terkait keberadaan pasukan perdamaian. 

Serangan Besar-besaran Lagi, Rusia Bidik Penghancuran 2 Wilayah Ukraina

Akan tetapi, ada pula yang beranggapan jika militer China diterjunkan di Ukraina maka mereka akan menjadi sumber informasi Rusia untuk mengetahui situasi terbaru pasca perdamaian.

VIVA Militer: Pasukan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA)

Photo :
  • Chinese Ministry of Defense
Nyaris 1.000 Mayat Tentara Ukraina Dipulangkan ke Kiev

Informasi tersebut ternyata berita bohong. Sebab, Kementerian Luar Negeri China telah membantah kabar terkait pengiriman unit Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) ke Ukraina.

Menurut laporan yang dilansir VIVA Militer dari Global Times, lewat juru bicaranya, Guo Jiakun, Kementerian Luar Negeri China menegaskan jika klaim tersebut sepenuhnya tidak benar.

Sebelumnya, kabar bahwa militer China akan mengerahkan personelnya ke Kiev dihembuskan oleh media asal Jerman, Die Welt, pada 22 Maret 2025 lalu.

Media itu menyebut bahwa China bersedia ambil bagian dari apa yang disebut "Koalisi yang Bersedia."

VIVA Militer: Pasukan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA)

Photo :
  • globaltimes.cn

Seperti sebelumnya, pemerintah Xi Jinping kembali menegaskan sikapnya yang netral dalam Perang Rusia-Ukraina. Meskipun, Beijing adalah sekutu terkuat Moskow dalam hal ekonomi, politik hingga militer.

Apalagi, Tiongkok telah memainkan peran penting dalam membantu Rusia menghadapi dampak sanksi Barat. China juga menjadi sumber utama barang-barang serbaguna yang digunakan untuk keperluan militer.

Secara resmi, Tiongkok membantah memberikan dukungan militer kepada kedua pihak dan menekankan perlunya solusi damai.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya