Cacat Permanen, Lusinan Tentara Ukraina Balik Lagi ke Medan Perang
- X/@LiveupdatesUS
VIVA – Setelah tiga tahun menghadapi agresi militer Rusia, lebih dari 380.000 orang tentara Ukraina terluka. Bahkan, tak sedikit juga mereka yang mengalami cacat permanen. Akan tetapi, banyak juga yang memilih kembali ke medan pertempuran meskipun dalam kondisi difabel.
Jumlah tersebut merupakan data yang dirilis oleh Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU).
Sementara dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari Kementerian Pertahanan Rusia, lebih dari 1.000.000 tentara Ukraina tewas dan terbunuh.
Data itu terhitung sejak militer Rusia melancarkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari 2022, hingga 4 Februari 2025.
VIVA Militer: Tentara Ukraina cacat permanen
- x/@Thehimalayan
Lusinan tentara Ukraina yang terluka hingga menderita cacat permanen kembali berperang setelah mendapatkan perawatan dan melewati rehabilitasi.
Seorang prajurit dengan sandi panggil Ara mengatakan, keputusannya kembali ke pusaran perang adalah satu hal yang sangat ia mengerti dan butuhkan.
Padahal, tangan kiri Ara putus setelah terkena ledakan akibat serangan militer Rusia.
"Saya ingin membuktikan sesuatu kepada diri saya sendiri. Dan yang kedua, saya mengerti apa yang saya butuhkan," ucap Ara dilansir VIVA Militer dari The New York Times.
Sementara itu, tentara Ukraina lainnya yang memiliki sandi panggil Hammer juga kehilangan kaki kirinya akibat menginjak ranjau. Masuk lagi ke medan pertempuran dengan menggunakan kaki palsu.
Luka yang sangat parah di kaki kirinya disebut Hammer membuat dokter yang merawatnya menyarankan, agar diamputasi penuh.
Akan tetapi, ia menolaknya dan memilih menggunakan kaki palsu yang dirasa tak nyaman.
"Tetapi untuk saat ini, saya berhasil mengatasinya (ketidaknyamanan menggunakan kaki palsu)," kata Hammer.