Aksi Heroik Kolonel Korut Maju Sendirian Sampai Mati Diberondong Pasukan Ukraina

VIVA Militer: Tentara Rakyat Korea Utara (KPA)
Sumber :
  • Bulletin of the Atomic Scientist

VIVA – Miliiter Korea Utara (Korut) melancarkan gelombang serangan ke daerah Malaya Loknya di Oblast (Provinsi) Kursk, yang diduduki oleh Brigade Mekanis ke-22 Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU), Minggu 25 Januari 2025.

Ribuan tentara Korut yang dipimpin oleh seorang perwira berpangkat kolonel, menyerbu wilayah tersebut sebagai bagian dari misi yang diberikan oleh komando militer Rusia.

Menurut laporan yang dilansir VIVA Militer dari Forbes, serangan tentara Korut tersebut dipastikan gagal. Hal ini juga diungkap oleh Yuriy Butusov, seorang koresponden perang asal Ukraina.

Di tengah keputusasaan, sang kolonel yang memimpin pasukan militer Korea Utara itu menunjukkan keberaniaannya. Ia dan  beberapa tentara Korut lainnya berlari menuju basis pasukan Ukraina yang tengah memuntahkan ribuan peluru.

VIVA Militer: Pasukan Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF)

Photo :
  • Reuters/Sergey Pivovarov

Aksi kolonel tersebut akhirnya terhenti setelah tubuhnya roboh diterjang lusinan timah panas. Butusov mengatakan, perwira militer Korea Utara itu sebelumnya menenteng senapan serbu semi-otomatis Vepr-12.

Setelah itu, sejumlah tentara Ukraina langsung menyita perlengkapan sang kolonel. Menurut Butusov, peralatan tempur perwira itu memiliki teknologi canggih.

"Ia benar-benar berlari bersama para pejuangnya sendiri. Kami melihat perlengkapannya yang cukup berkualitas tinggi," ucap Butusov.

Beda dengan Biden, Trump Bakal 'Rangkul' Musuh Bebuyutan AS Kim Jong Un

Setelah itu, pasukan Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU) kemudian menyeret jenazah kolonel Korea Utara itu ke sebuah tempat yang digunakan oleh intelijen.

VIVA Militer: Brigade Mekanis ke-22 Angkatan Darat Ukraina

Photo :
  • Military Land
China Pecat Perancang Pesawat Tempur dan Ahli Roket karena Terlibat Korupsi

Sejumlah dokumen Rusia milik sang kolonel berhasil direbut. Kemudian ada pula buku harian berbahasa Korea, hingga perlengkapan dan senjata. Termasuk di dalamnya radio buatan China, granat, senapan serbu AK-12 dan Vepr-12 kaliber 12 milimeter.

Butusov menyebut jika pasukan yang dipimpin oleh kolonel Korea Utara itu sudah menyatu dengan Pasukan Gabungan Rusia-Korea Utara yang berjumlah sekitar 60.000 personel, sejak November 2024.

Ancam Tarik 20 Ribu Tentara Amerika dari Eropa, Trump Naikkan Duit Keamanan
VIVA Militer: Tentra Rusia tewas dihantam roket

Masuk Jebakan, Lusinan Tentara Korut dan Rusia Banyak yang Mati Digasak Roket Amerika

Mereka tak sadar masuk perangkap.

img_title
VIVA.co.id
27 Januari 2025