Hayden Davies, Tentara Bayaran Ukraina Diculik dan Dibunuh Pasukan Rusia
- Daily Mail
VIVA – Seorang warga negara Inggris yang diyakini sebagai tentara bayaran Ukraina diklaim tewas dibunuh pasukan Rusia, setelah sebelumnya sempat diculik. Sosok itu adalah Hayden Davies, yang ternyata adalah mantan anggota Angkatan Bersenjata Inggris.
Pria yang bernama lengkap Hayden William Davies berusia 30 tahun, diduga telah diculik oleh tentara Rusia.
Davies adalah mantan tentara Inggris yang bertugas di Resimen Kerajaan Skotlandia, yang dipecat akibat menghisap ganja.
Menurut laporan yang dilansir VIVA Militer dari Daily Mail, Davies terlihat dalam sebuah rekaman video dengan kondisi wajah yang sangat berantakan dan berjanggut. Pemerintah Inggris menduga, Davies berbicara di bawah tekanan pasukan Rusia.
Dalam video yang dipublikasikan oleh militer Rusia, Davies mengatakan telah mengambil keputusan untuk menjadi tentara bayaran dan berperang bersama pasukan Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU).
Davies juga mengkritik kepemimpinan para perwira militer Ukrana yang dinilai tak kompeten.
Ia bahkan mengatakan bahwa nyawanya justru oleh ditolong oleh tentara Rusia. Pernyataan ini yang dinilai adalah bentuk propaganda yang dibuat pasukan Vladimir Putin.
"Jelas, dengan Legiun Internasional, Anda menandatangani kontrak dan Anda akan dicuci otak dan berpikir bahwa Anda benar. Uang (bayaran) itu sampah dan rantai komando Anda tidak peduli dengan Anda," ujar Davies.
Davies juga mengaku bahwa sebelum tertangkap, ia sempat bersembunyi di sebuah bangunan setelah melihat adanya pesawat tanpa awak (drone) militer Rusia yang mengintai.
Akan tetapi, justru sudah ada tentara Rusia di dalam tempatnya bersembunyi.
Beruntung menurut Davies, ia tidak dieksekusi di tempat. Sebab ia meyakini bahwa para tentara Rusia yang menculiknya menganggap Davies bukan ancaman.
"Saya mendengar suara pesawat tak berawak, jadi saya langsung masuk ke dalam gedung dan saya melihat orang lain. Ketika dia menyadari bahwa saya bukan ancaman, senjatanya sudah diturunkan," kata Davies melanjutkan.Â
"Dia (tentara Rusia) memberi saya sebatang rokok dan membawa saya ke tempat yang aman, jauh dari semua pesawat nirawak dan artileri yang datang," katanya.